Jumat 09 Nov 2018 11:54 WIB

SKK Migas dan Industri Baja Kerja Sama Pengadaan Fasilitas

Kerja sama ini untuk mendorong pertumbuhan industri baja dalam negeri

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Industri Baja (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Industri Baja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Migas (SKK Migas) bekerja sama dengan The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) untuk pengadaan fasilitas hulu migas. Kerjasama ini salah satunya untuk bisa memenuhi TKDN yang sudah diatur di dalam undang undang.

"Menjadi tantangan tersendiri bagi SKK Migas untuk mencari terobosan-terobosan demi meningkatkan efisiensi rantai suplai tujuan akhirnya adalah untuk menurunkan cost recovery", ujar Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi di Kantor SKK Migas, Jumat (9/11).

SKK Migas sudah mulai meninggalkan cara tradisional dalam memperoleh sumber-sumber pengadaan, sampai saat ini telah banyak sinergi yang dilakukan dengan pelaku bisnis khususnya untuk komoditas-komoditas terbesar dalam pengeluaran biaya pada kegiatan usaha hulu migas.

"Dengan adanya kekompakan dari para pengusaha besi/baja dalam wadah lISIA, kami optimis sinergi yang dilandasi trust dan win-win solution ini membuat industri migas dan industri besi/baja di Indonesia dapat maju bersama" ujar Amien.

Ketua lISIA Silmy Karim menanggapi positif adanya ajakan SKK Migas untuk melakukan kolaborasi ini. Ia menilai kerja sama ini selain untuk bisa membuat kinerja hulu migas lebih efisien juga mendorong pertumbuhan industri baja dalam negeri.

"Diharapkan dengan terjalinnya sinkronisasi antara pemerintah, pengguna, dan produsen dalam menyikapi kebutuhan pada proyek-proyek di hulu migas maka efektivitas dan efisiensi di dalam rantai suplai baja/pipa akan tercapai, negara dan pengusaha sama-sama untung," ujar Silmy dilokasi yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement