Selasa 30 Oct 2018 18:44 WIB

Menteri PPN: Investasi Turun karena Jelang Pemilu

Realisasi investasi pada kuartal III 2018 turun 1,6 persen.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, penurunan realisasi investasi lantaran Indonesia akan menggelar pemilihan umum pada tahun depan. Menurutnya, hal itu kerap menjadi pertimbangan investor sebelum merealisasikan penanaman modal di suatu tempat.

"Sebagian lebih karena menjelang pemilu, laju investasi menurun. Itu biasa saat pemilu," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (30/10).

Kendati demikian, menurut Bambang, faktor lain yang menyebabkan hal itu juga terkait persoalan struktural. Hal itu seperti kemudahan perizinan dan sejumlah regulasi.

"Ada juga karena faktor perizinan belum lancar atau masih ada ketidakpastian begitu," katanya.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan, realisasi investasi pada kuartal III 2018 mencapai Rp 173,8 triliun. Angka itu turun 1,6 persen dibandingkan realisasi investasi pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 176,6 triliun.

"Namun, realisasi investasi kumulatif Januari hingga September 2018 mencapai Rp 535,4 triliun atau naik 4,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," ujar Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani di Jakarta pada Selasa (30/10).

Farah memerinci, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal III 2018 mencapai Rp 84,7 triliun atau naik 30,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, untuk penanaman modal asing (PMA) hanya mencapai Rp 89,1 triliun atau turun 20,2 persen.

Berdasarkan lokasi proyek, BKPM mencatat realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat sebesar Rp 29,3 triliun atau 16,8 persen dari keseluruhan investasi kuartal III 2018. Kemudian, diikuti realisasi investasi di DKI Jakarta sebesar Rp 26,2 triliun atau 15,1 persen, Banten sebesar Rp 16,1 triliun atau 9,3 persen, Jawa Tengah sebesar Rp 14,3 triliun atau 8,2 persen, dan Jawa Timur sebesar Rp 11,5 triliun atau 6,6 persen.

Lima besar negara asal PMA adalah Singapura sebesar 1,6 miliar dolar AS atau sebesar 24,2 persen dari total investasi kuartal III 2018, Jepang sebesar 1,4 miliar dolar AS atau 21,2 persen, serta Hong Kong, Malaysia, dan Cina masing-masing sebesar 0,5 miliar dolar AS atau 7,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement