Sabtu 13 Oct 2018 22:45 WIB

Mentan Gaet Taiwan Investasi Industri Gula Rp 20 Triliun

Kerja sama Taiwan akan mempercepat pencapaian target swasembada industri

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Indonesia, Amran Sulaiman ke Taiwan dan bertemu langsung dengan Menteri Pertanian Taiwan, Tsung-Hsien Lin pada 9 Oktober 2018
Menteri Pertanian Indonesia, Amran Sulaiman ke Taiwan dan bertemu langsung dengan Menteri Pertanian Taiwan, Tsung-Hsien Lin pada 9 Oktober 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggerakkan ekspor dan investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional semakin kencang.  Mentan berhasil menggandeng Taiwan yang akan berinvestasi membangun industri gula di Indonesia senilai Rp 20 triliun.

Hal ini terungkap pada kunjungan Mentan Amran ke Taiwan dan bertemu langsung dengan Menteri Pertanian Taiwan, Tsung-Hsien Lin pada 9 Oktober 2018. Dalam pertemuan yang berlangsung singkat itu, Tsung menyampaikan komitmen untuk investasi industri gula Rp 20 triliun di Indonesia.

“Ini sangat positif. Industri gula merupakan prioritas nasional Indonesia untuk memenuhi konsumsi domestik sekitar 4 juta ton per tahun,” kata Amran di Jakarta, Sabtu (13/10).

Amran menyebutkan saat ini Indonesia berhasil membangun enam pabrik gula  yang terintegrasi dengan perkebunan tebu dari 10 unit yang telah ditargetkan dengan dukungan investasi asing. Investasi Taiwan diharapkan dapat membangun sedikitnya dua hingga empat unit pabrik gula, dengan nilai investasi masing-masing Rp20 triliun.

“Pihak Indonesia menawarkan area investasi di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Merauke dengan luasan mencapai 20 ribu hektare untuk masing-masing unit. Indonesia memberi berbagai kemudahan perijinan serta jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha,” ujar Amran.

Amran menambahkan, pola kemitraan antara investor Taiwan dengan pengusaha lokal untuk lebih menjamin kelancaran berusaha. Pihak Taiwan mengambil peran yang lebih dominan pada penanganan aspek-aspek teknis, sementara pengusaha lokal Indonesia dapat membantu penanganan aspek non-teknis seperti pengurusan administrasi perijinan dan proses pengamanan lingkungan berusaha.

“Untuk percepatan realisasinya, Menteri Pertanian Taiwan telah menugaskan Wakil Menterinya untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat,” tuturnya.

Amran menjelaskan, kerja sama dengan Taiwan ini juga sebagai langkah konkret dan masif menggerakan ekspor dan investasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Ini diharapkan akan mempercepat pencapaian target swasembada guna industri paling lambat 2024. “Tapi harus diketahui juga, saat ini kita sudah mampu swasembada gula konsumsi,” tambahnya.

Kunjungan ke Taiwan juga membahas komitmen Taiwan membuka pasar manggis dari Indonesia, kerjasama Teknis Taiwan Pengembangan Rain Water Harvesting System, serta program Magang Petani Indonesia di Taiwan.

Amran berharap sumberdaya alam pertanian yang berlimpah di Indonesia dapat disinergikan dengan Taiwan. Dengan demikian, Indonesia buka investasi dari Taiwan.

“Bila ini dapat dilaksanakan, maka akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian yang kuat, sehingga cita-cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan Asia dan bahkan dunia dapat segera terwujud,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement