Sabtu 13 Oct 2018 15:29 WIB

Indomie hingga Kerupuk Udang Tembus Pasar Cina Lewat Alibaba

Produk-produk itu terpilih karena mewakili Indonesia untuk diperkenalkan ke Cina.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Logo Indomie.
Foto: Republika
Logo Indomie.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Indonesia akan menawarkan lima produk unggulannya melalui platform niaga elektronik milik Jack Ma, Alibaba. Kelima produk yang ditargetkan bisa mendongkrak nilai ekspor ke Cina tersebut adalah kopi Kapal Api, biskuit Richeese Nabati, kerupuk udang merek Papaptonk, Indomie, dan Yan Ty Ty sarang burung walet. 

Kesepakatan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jack Ma dilakukan di sela Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10). Nantinya, kelima produk tersebut akan dijual melalui Alibaba memanfaatkan momentum 11/11 atau Singles Day, sebuah hari libur nasional di Cina, yang juga populer sebagai hari belanja daring nasional. 

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebutkan, dipilihnya kelima produk tersebut berlandaskan sejumlah alasan. Alasan utama adalah, produk makanan sudah memiliki platform tersendiri di Alibaba. 

"Harus 1 juta stok minimal di sana (Cina) dan harus siap diantar dalam waktu yang sama (dengan waktu pemesanan)," kata Triawan usai melakukan pertemuan dengan pendiri dan pemilik Alibaba, Jack Ma, di The Laguna Hotel Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10). 

Selain alasan kesediaan stok di Cina, kelima produk tersebut dipilih karena telah teregistrasi sebelumnya di Alibaba. Pemerintah juga meyakini bahwa produk-produk di tersebut mampu 'mewakili' Indonesia untuk dikenalkan ke pasar Cina. Melalui kelima produk tersebut, diharapkan akan ada efek ikutan terhadap merek lain di segmen produk yang sama. 

"Produk-produk tersebut sudah tersedia dan discovered konsumen di Cina," kata Triawan. Namun begitu, pemerintah tidak menutup kemungkinan adanya produk-produk lain yang bakal dijual ke Cina melalui marketplace Alibaba. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menambahkan bahwa kerja sama dengan Jack Ma melibatkan pihak domestik, terutama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Pemerintah ingin, kerja sama ini tak sekadar menghasilkan peningkatan arus ekspor, namun juga adanya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. 

"Nanti kami siapkan tim untuk diskusi lebih lanjut (dengan Alibaba), model seperti apa yang akan dikembangkan," katanya. 

Baca juga, Ingin Jadi Pengusaha Sukses Seperti Jack Ma? Ini Rahasianya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement