Sabtu 29 Sep 2018 18:50 WIB

Produksi Gas di Sijunjung Sumbar Masih Tunggu Pembeli

Produksi gas ditargetkan bisa dilakukan pada 2019-2020.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Gas alam
Foto: VOA
Gas alam

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Produksi gas bumi dari sumur Sinamar di Blok Singkarak atau sekarang disebut Blok South West Bukit Barisan di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat masih harus menunggu pembeli. Setelah disetujui rencana pengembangan atau plan of development (POD) oleh pemerintah di awal 2018 ini, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) PT Rizki Bukit Barisan Energi masih harus melakukan pengembangan fasilitas produksi. Untuk produksi gas, ditargetkan bisa dilakukan pada 2019-2020.

"Dan kami harus pastikan, gas buyer. Karena produksi kami gas, ya kami harus dapatkan pembeli gas dulu, baru kita ngebor. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, agar pengeboran POD bisa jalan," ujar GM PT Rizki Bukit Barisan Energi Wahyu Suharyo, Sabtu (29/9).

Wahyu menjelaskan bahwa sambil menunggu penawaran pembelian gas, KKKS saat ini melanjutkan pembangunan fasilitas produksi termasuk land clearance, studi topografi lanjutan, dan penyiapan fabrikasi gas. Siapapun pembeli gas nantinya, produksi gas dari sumur Sinamar bisa disalurkan untuk pembangkitan listrik atau diproses menjadi LNG. PT PLN nantinya bisa bertindak sebagai end-user untuk pembangkit listrik.

"Kalau gas buyer bisa tahun 2019 mulai on, sekitar 2 tahun untuk proses pengeboran dan pembangunan production facility. Itu acuannya," kata Wahyu.

Dalam POD yang disepakati Kementerian ESDM, terdapat 27 titik sumur yang sudah ditentukan, seluruhnya berada di dalam Kabupaten Sijunjung. Diperkirakan, potensi gas yang dihasilkan sebesar 35 mmscfd (juta kaki kubik) per hari atau setara dengan 210 Mega Watt (MW) listrik. Sejak kontrak eksplorasi mulai berjalan pada 2008 lalu, KKKS sudah melakukan empat pengeboran sumur eksplorasi yakni Sinamar-2, Sinamar-3, South Sinamar-2, dan Ganesha-1.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, terdapat tiga wilayah kerja (WK) migas yang berada di Sumatra Barat. Selain Blok Singkarak atau sekarang disebut Blok South West Bukit Barisan, Kabupaten Sinjunjung juga menawarkan WK nonkonvensional dengan kandungan gas metana batubara atau coal bed methana (CBM). Potensi CBM di Sijunjung pernah dibuktikan melalui pengeboran eksplorasi namun secara komersil belum dihitung. Satu WK lagi yang belum dieksplorasi terletak di perbatasan antara Sumbar dan Riau.

Perjalanan eksplorasi blok migas di Sumatra Barat sebetulnya sudah dimulai sejak tiga dekade lalu. Cekungan Ombilin sendiri telah dipelajari sejak produksi batu bara di Sawahlunto dilakukan. Medio 1980-an, PT Caltex Pacific Indonesia yang sudah berproduksi di Riau menemukan potensi gas di pesisir barat Sumatra, termasuk di Blok Batur yang kemudian dikenal dengan Blok Singkarak dan kini menjadi Blok South West Bukit Barisan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement