Jumat 14 Sep 2018 09:54 WIB

Pertamina Telah Operasikan 77 Titik BBM Satu Harga

Pada tahun ini Pertamina menargetkan pengoperasian 67 titik BBM Satu Harga

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
SPBU, ilustrasi
Foto: Pandega/Republika
SPBU, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) terus merealisasikan bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga di beberapa wilayah Indonesia. Sampai dengan minggu pertama September 2018, Pertamina telah mengoperasikan 77 titik BBM Satu Harga.

Vice President Corporate Communication PT Pertamin (Persero) Adiatma Sardjito menyatakan jumlah tersebut meliputi 54 titik yang telah beroperasi pada tahun 2017 dan 23 titik yang beroperasi hingga awal September 2018.

“Sebanyak 77 lembaga penyalur BBM yang telah beroperasi, beberapa sudah diresmikan Pertamina bekerja sama dengan BPH Migas, namun demikian yang belum diresmikan tetap beroperasi dan melayani masyarakat,” kata Adiatma.

Pada tahun tahun 2018, Pertamina ditargetkan mengoperasikan 67 titik BBM Satu Harga, dimana sisanya sebanyak 44 titik masih melewati proses perijinan dan pembangunan. “Kami berharap target yang ditetapkan pemerintah dapat diselesaikan sampai akhir 2018,” kata Adiatma.

Program BBM Satu Harga merupkan program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana menjadi perhatian khusus pemerintah agar masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan Pemerintah dalam rangka pemerataan dan asas keadilan.

Adiatma menjelaskan dengan BBM 1 Harga, warga di Tolikara Papua yang sebelumnya membeli Premium dengan harga kisaran Rp 25 ribu – Rp 40 ribu per liter, kini bisa menikmati harga Rp 6.450 per liter. Demikian pula daerah lainnya bisa mendaparkan Premium 6.450 dan Solar 5.150 per liternya

"Dengan beroperasinya lembaga penyalur tersebut, tentunya Pertamina tidak bisa berjalan sendiri. Perlu kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian ESDM, pemerintah daerah, aparat kepolisian dan peran aktif masyarakat agar BBM 1 Harga tepat sasaran dan bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat."

Adiatma menambahkan, konsumsi BBM Satu Harga hanya sekitar 0,3% dari total penyaluran Nasional. Pada tahun 2018, Pertamina memroyeksikan rata-rata penyaluran Premium dan Solar untuk program BBM Satu Harga sebesar 5.727 KL per bulan untuk 67 lembaga penyalur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement