Kamis 06 Sep 2018 11:37 WIB

PTPN Pantau Produksi Komoditas Lewat Aplikasi E-Farming

Aplikasi E-Farming bisa memonitor hasil produksi pertanian di seluruh lahan terdaftar

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menyortir biji kopi robusta untuk diproses sebagai komoditi ekspor ke Italia, Jepang, dan Italia di pabrik kopi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Jambu, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (31/7). Berdasarkan data Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), secara nasional ekspor kopi Indonesia mencapai 50 hingga 10 juta karung per tahun atau senilai USD 400
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Pekerja menyortir biji kopi robusta untuk diproses sebagai komoditi ekspor ke Italia, Jepang, dan Italia di pabrik kopi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Jambu, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (31/7). Berdasarkan data Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), secara nasional ekspor kopi Indonesia mencapai 50 hingga 10 juta karung per tahun atau senilai USD 400

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara III telah selesai mengembangkan aplikasi e-Farming yang dapat digunakan oleh seluruh PTPN dengan komoditi tebu. Dengan adanya aplikasi e-Farming ini, masing-masing PTPN Gula dapat melakukan monitoring melalui aplikasi berbasis android maupun website untuk seluruh lahan terdaftar.

“Aplikasi e-Farming merupakan hasil dari inisiatif dan tools strategis Direktorat Tanaman Semusim Holding untuk melakukan optimalisasi monitoring on farm yang sangat penting untuk diimplementasikan pada seluruh PTPN dengan komoditas gula tebu”, ujar Direktur Tanaman Semusim Holding Perkebunan Nusantara M Cholidi, belum lama ini.

Lewat aplikasi tersebut, kata dia, diharapkan, seluruh PTPN dapat memberikan laporan secara berkala ke Direktorat Tanaman Semusim Holding. Adapun kegunaan e-Farming di antaranya meningkatkan pelayanan kepada petani, meningkatkan produktivitas lahan sehingga pendapatan juga akan meningkat, terpusatnya data dari kebun milik petani, serta memudahkan monitoring dan evaluasi atas kinerja produksi mulai dari persiapan lahan hingga perhitungan laba-rugi usaha perkebunan.

E-Farming yang diluncurkan oleh Holding PTPN III (Persero) ini juga menawarkan solusi permasalahan dari penggunaan sistem lama. Misalnya, pencatatan waktu dan proses pendaftaran lahan dalam aplikasi melalui aplikasi android petani maupun website e-Farming, pengisian atribut kebun dan petak kini dapat dilakukan oleh petani dengan didampingi Asmud, maupun didampingi oleh petugas (Asnan & Opt GPS) di lapangan.

“Untuk dapat menggunakan aplikasi e-Farming cukup mudah. Petani harus melakukan registrasi dan mengikuti langkah-langkah seperti memenuhi kelengkapan data yang dibutuhkan dalam aplikasi, melakukan validasi,” ujar Cholidi.

Ia menambahkan, setelah seluruh data lengkap dan telah melakukan validasi, petani dapat melakukan monitoring. Bisa pula melakukan evaluasi lahan yang telah terdaftar dalam aplikasi.

Holding Perkebunan Nusantara memiliki 14 anak perusahaan yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia dan merupakan Badang Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pengelolaan, pengolahan serta pemasaran hasil Perkebunan. Komoditi yang diusahakan meliputi kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan, juga aneka tanaman lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement