Selasa 14 Aug 2018 15:21 WIB

Pelaku UKM Belum Maksimalkan Perkembangan Teknologi

Dengan tidak mengikuti perkembangan teknologi, membuat pelaku UKM sulit berkembang.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
UKM, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
UKM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jawa Tengah masih banyak yang belum memaksimalkan teknologi informasi untuk mengembangkan usahanya. Kepala Bidang Bina Usaha dan Pemasaran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Juli Emmylia mengatakan dari 800 pelaku ukm yang mendapat pelatihan tentang e-commerce dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng hanya separuhnya saja yang aktif melakukan perdagangan elektronik.

Dari pelaku umkm yang aktif memasarkan produknya melalui perdagangan elektornik, jelas Juli, hanya sedikit pelaku UKM yang rutin membuka email untuk berinteraksi dengan konsumen setiap harinya. Hal tersebut menurut Juli membuat pelaku UKM sulit berkembang. 

“Yang aktif haya 400 saja, tapi yang sering buka email aktif itu hanya 50 saja, ketika ada pesan masuk lewat email ini banyak yang enggak buka, ini kendalanya,” tutur Juli disela-sela gebyar UKM di Graha Solo Raya pada Selasa (14/8).

Meski demikian, kata dia Pemprov Jateng terus mendorong agar pelaku-pelaku UKM terus tumbuh dan berkembang. Hingga triwulan I 2018 terdapat 136.207 pelaku UKM di Jateng. Diantaranya sebanyak 46.809 ukm berasal di sektor produksi non pertanian, 22.738 di sektor pertanian, 50.169 di sektor perdagangan dan 16.491 di sektor jasa. Keberadaan usaha mikro jelas Juli telah mampu menyerap tenaga kerja di Jateng sebanyak 933.989 jiwa. Total omset pelaku UMKM se-Jateng mencapai lebih dari 50 miliar.

“Permasalah yang ditemui adalah banyak dari pelaku usaha yang masih enggan mengenal teknologi internet untuk mengembangkan usahanya, padahal seperti kita ketahui bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan jaringan internet semakin mudah di jangkau,” tuturnya.

Menurut Juli pemanfaatan teknologi dan invoasi menjadi perhatian penting seiring perkembangan teknologi yang semakin massif dan menyetuh segala sendi kehidupan. Sebab itu ia pun mendorong agar pemerintah dan masyarakat agar semakin tanggap dengan perubahan yang terjadi terutama dalam teknologi informasi.

Menurutnya pemerintah daerah baik tingkat provinsi hingga kota dan kabupaten harus mampu merespon dengan cepat adanya perubahan dalam perkembangan teknologi informasi dengan menghasilkan kebijakan-kebihakan yang strategis untuk para pelaku UKM sehingga menghasilkan lompatan pertumbuhan ekonomi. Di lain sisi, jelas dia, pelaku UKM pun didorong agar terus melahirkan inovasi dalam produknya sehingga dapat menarik bagi konsumen.

“Harus dibarengi dengan inovasi sekaligus penumbuhan semangat berwirausaha. Dengan banyaknya platform medsos dan aplikasi messenger, tentu akan memudahkan bagi para pelaku ukm di wilayah pelosok untuk memasarkan produknya sekaligus berkomunikasi dengan calon pembeli di luar daerah bahkan di luar negeri,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement