Selasa 14 Aug 2018 10:20 WIB

Dibuka di Zona Merah, IHSG Ikut Terdampak Pelemahan Lira

IHSG mulai bergerak menguat tipis menjelang siang hari

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun pagi ini, Selasa (14/8). Penurunannya sebesar 0,18 persen atau 10,53 poin di level 5.80,72.

Kemudian sekitar pukul 09.44 WIB, indeks saham mulai menguat tipis. Penguatannya sebesar 4,19 poin atau 0,07 persen ke 5.865,43.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan pergerakan IHSG yang gagal bertahan di zona positif telah terlihat dari sehari sebelumnya. Hal itu pun membuka peluang pelemahan.

"Ditambah dengans sentimen yang ada, kurang positif membuat pelemahan terjadi," ujar Reza di Jakarta, Selasa (14/8).

Pada hari ini, ungkap Reza, laju IHSG diperkirakan masih akan kembali melemah meski diharapkan pelemahannya dapat lebih terbatas. Karenanya, menurut dia, pasar tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah. "Terutama jika aksi profit taking kembali ada," ujarnya.

Analis dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia ini menambahkan, krisis mata uang Turki cukup berdampak ke pasar bursa kemarin. Ia mencontohkan bursa saham AS, Wall Street, berakhir lebih rendah di tengah kekhawatiran krisis mata uang Turki akan menyebar ke negara berkembang lainnya.

Kemudian bursa saham Eropa juga tidak mampu menghindari kekhawatiran pelaku pasar. "Karena krisis ekonomi Turki yang memburuk mendorong investor untuk melepas saham berisiko dan beralih ke aset safe heaven," jelas Reza.

IHSG juga dinilai dikelilingi sentimen negatif domestik seperti defisit transaksi berjalan yang sudah tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan katalis negatif eksternal lainnya bersumber dari pelemahan Lira Turki yang dikhawatirkan menyeret Turki ke krisis ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement