Kamis 09 Aug 2018 08:27 WIB

Gubernur Jatim Pastikan Produksi Beras di Atas 1,5 Juta Ton

Soekarwo optimis sektor pertanian Jawa Timur tetap menjadi leading nasional

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengelap keringat saat memberikan keterangan pers terakait operasi pasar telur ayam ras di Toko Tani Indonesia Centre, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengelap keringat saat memberikan keterangan pers terakait operasi pasar telur ayam ras di Toko Tani Indonesia Centre, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, Jawa Timur siap produksi beras di atas 1,5 juta ton untuk periode Juni hingga September 2018. Hal itu dikatakan Soekarwo dalam Rapat Koordinasi Bekerja, di Hotel Vasa Surabaya, Selasa (7/8).

Soekarwo yang akan mengakhiri masa tugas Gubernur tahun ini optimis sektor pertanian Jawa Timur akan tetap menjadi leading nasional. Khususnya untuk komoditas beras, jagung dan ternak. Untuk komditas gula meski produksi tahun ini turun namun, Jatim menjadi pemasok 25 persen kebutuhan gula nasional. Khusus kedelai, hingga saat ini Jatim memasok dari luar sebesar 79 ribu ton/tahun. Di forum ini, Soekarwo meminta Mentan membantu petani Jatim berupa driyer (pengering padi) 1000 unit.

Rakor Bekerja lintas kementerian ini dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Sekjen Kementerian PDT Anwar Sanusi, Perwakilan Kementerian Sosial, dan Direktur Pengadaan Bulog Mayjen (Purn) Bachtiar.

Sementara itu, Menteri Pertanian dalam sambutannya memaparkan, hasil Rapat Paripurna Kabinet Kerja di Istana Presiden, Presiden menyampaikan terima kasih karena berkat kerja keras bangsa indonesia berhasil mewujudkan kedaulatan pangan. Saat ini pertumbuhan sektor pertanian 4,78 % dari 5,27 % pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pak De Karwo (sebutan untuk Soekarwo) tidak usah ragu, kementerian pertanian, atas perintah Bapak Presiden, sudah merevisi anggaran Rp1 triliun, tahun 2018, untuk pengadaan 1000 Driyer. Namun tidak mungkin hanya untuk provinsi Jatim. Kami mengalokasikan di lima provinsi penyangga nasional, yaitu Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel dan Sumsel. Jadi keinginan Pak De Karwo, langsung kita penuhi," ujar Mentan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Mentan menambahkan, saat Kementan sedang menggalakkan Beda Kemiskinan dan Rakyat Sejahtera. Kegiatan tersebut difokuskan di kecamatan di setiap kabupaten. Kegiatan ini berupa membantu  masyarakat yang berpenghasilan antara Rp1 juta hingga Rp1,4 juta per bulan, membagikan Ayam Kampung Unggul hasil penelitian, serta kambing dan domba.

Ia menegaskan, bantuan tersebut tidak serta merta dilepas begitu saja. Kementan, Kemendes dan Kemensos akan mendampingi untuk diintegrasikan. Selain itu, Kementan membangun cluster-cluster hortikultura, di mana setiap rumah tangga mendapatkan tiga hingga lima batang pohon produktif.

Dalam Rapat Koordinasi Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera di Jawa Timur, bersama Kemendes dan Kemensos ini, dilakukan MOU  Program Bekerja, antara tiga Kementerian dan Pemda Jatim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement