Kamis 26 Jul 2018 16:04 WIB

Darmin Sebut Fondasi Ekonomi Indonesia Semakin Kokoh

Inflasi terjaga rendah selama tiga tahun terakhir.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) memberikan paparannya pada acara Sarasehan Nasional di Jakarta, Rabu (25/7). Acara yang merupakan rangkaian acara dari Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2018 tersebut mengambil tema
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) memberikan paparannya pada acara Sarasehan Nasional di Jakarta, Rabu (25/7). Acara yang merupakan rangkaian acara dari Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2018 tersebut mengambil tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution menyatakan, fondasi perekonomian Indonesia semakin kuat dan kokoh. Pasalnya, selama tujuh tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata 5,4 persen per tahun ditambah inflasi terjaga rendah dalam tiga tahun terakhir. 

"Momentum pertumbuhan itu dapat terjaga. Sebagaimana terlihat pula dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2018 sebesar 5,1 persen yang merupakan angka tertinggi pada kuartal I selama tiga tahun terakhir," tutur Darmin di depan Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2018, di Jakarta, Kamis, (26/7).

Lebih lanjut, kata dia, pertumbuhan itu juga didukung dengan tingkat inflasi yang rendah dalam tiga tahun terakhir. Pada 2015, inflasi terjaga di 3,35 persen year on year (yoy), lalu pada 2016 sebesar 3,02 persen yoy, dan di 2017 sebesar 3,61 persen. 

"Bahkan, realisasi inflasi pada hari besar keagamaan nasional 2018 tercatat sebesar 0,59 persen month to month (mtm). Angka itu terendah dalam tujuh tahun terakhir," kata Darmin. 

Baca juga, Pemerintah Dorong Pembentukan TPID di 10 Daerah di Indonesia

Menurutnya, pencapaian itu merupakan hasil sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berbagai indikator sosial pun, kata dia, semakin berkualitas. 

Di antaranya, tingkat kemiskinan pada Maret 2018 sebesar 9,82 persen. "Kita memasuki angka satu digit untuk tingkat kemiskinan, itu merupakan titik terendah sejak 1970," ujar Darmin.

Begitu pula dengan tingkat ketimpangan, rasio gini kini sebesar 0,389. Angka itu menurutnya terendah sejak Maret 2012.

Darmin yang juga menjadi Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) menambahkan, pemerintah menargetkan inflasi pada 2020 dan 2021 sebesar tiga persen dengan masing-masing deviasi sebesar satu persen. "TPID juga sedang menyusun peta jalan pengendalian inflasi 2019 sampai 2021," ujarnya. 

Diharapkan, langkah tersebut membuat perekonomian Indonesia semakin kuat. Perlu diketahui, kini telah dibentuk 532 TPID di berbagai daerah yang bertugas menjaga tingkat inflasi di masing-masing daerah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement