REPUBLIKA.CO.ID, TOJO UNA UNA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau pabrik Industri pengolahan kelapa di Kabupaten Tojo Una Una (Touna), Sulawesi Tengah. Selain mengupayakan peningkatan produktivitas, Kementerian Pertanian juga mendorong produk turunan kelapa untuk di ekspor.
"Kita dorong terus produktivitas kelapa di sini. Indonesia kan produsen kelapa terbesar dunia dengan produksi per tahun 18 juta ton. Kalau kita bisa tingkatkan sedikit saja, syukur-syukur 0,5 juta ton, tidak ada lagi yang bisa kejar produksi kelapa Indonesia," kata Amran dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (25/7).
Menurutnya, untuk meningkatkan pendapatan petani tidak bisa andalkan produktivitas. Perlu ada nilai tambah melalui industri pengolahan. "Yang terpenting bagi petani adalah ada jaminan hasil produksi mereka dibeli dan diserap pasar," ujar Amran.
Amran menyatakan, pemerintah melalui kementerian yang dipimpinnya perlu turun tangan dengan memberikan bibit kelapa unggul dan pupuk gratis. "Termasuk kebutuhan peremajaan, perkebunan kelapa," tuturnya.
Di industri pengolahan kelapa Kabupaten Touna, Amran meninjau proses pengolahan kelapa. Seluruh bagian kelapa diolah tanpa ada yang terbuang, mulai dari karpet, media tanam, minyak kelapa, tepung kelapa, arang, briket dan lain-lain.
"Produk-produk tersebut dieskpor ke Rusia, Eropa, Tiongkok, Brazil, Paraguay, hingga Mesir," pungkas Amran.
Dari 12 kecamatan yang ada di Touna, terdapat dua kecamatan yang memiliki produksi kelapa tertinggi yakni Ampana Tete dan Ampana Kota. Kementan mendorong dua produk unggulan yakni jagung dan kelapa. Kedua produk ini bisa menggunakan lahan secara berdampingan melakui sistem tumpang sari.