Kamis 19 Jul 2018 02:38 WIB

AP Harus Realisasikan Kemitraan Taksi di Bandara Ahmad Yani

Tidak boleh ada monopoli pada penyediaan pelayanan taksi di Bandara Ahmad Yani.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Foto: Antara/Wibawa Armando
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang merealisasikan rencana membuka peluang kemitraan dengan seluruh perusahaan penyedia taksi melalui lelang terbuka.

"Kemarin Angkasa Pura menyampaikan kalau ada yang mau kerja sama (kemitraan taksi bandara) untuk mendaftar dan diproses dulu karena kalau ada beberapa provider taksi yang bisa memberikan fasilitasi kepada penumpang, itu akan terjadi kompetisi yang sehat," katanya di Semarang, Rabu (19/7).

Ganjar menegaskan, tidak boleh ada monopoli pada penyediaan pelayanan taksi di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Terkait dengan hal itu, politikus PDI Perjuangan telah meminta Dinas Perhubungan Provinsi Jateng untuk memfasilitasi pembicaraan dengan pihak terkait.

"Prinsipnya tidak boleh ada monopoli, layanan kepada masyarakat harus baik dan preman pasti tidak kita izinkan, maka saya minta Angkasa Pura, TNI Angkatan Darat, dan Dishub untuk duduk bersama," ujarnya.

Ganjar mengaku akan memantau langsung perkembangan penyelesaian permasalahan terkait praktik monopoli taksi bandara. "Menurut saya yang seperti ini (pemerintah) daerah mesti bisa, tidak perlu Menhub turun,” kata dia.

Ganjar akan menunggu beberapa hari ini agar mereka perbaiki. “Mudah-mudahan tidak terjadi lagi seperti kemarin, kalau tidak nanti saya panggil untuk merumuskan pelayanan yang baik," katanya.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) mengupayakan membuka peluang kemitraan dengan seluruh perusahaan penyedia taksi yang sesuai kualifikasi. Kemitraan ini melalui mekanisme lelang terbuka terkait layanan taksi di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.

"Kami tengah mengupayakan membuka peluang kemitraan dengan provider layanan taksi terpercaya lainnya melalui tender terbuka yang sebelumnya belum bisa kami lakukan di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi melalui siaran pers.

Terkait transportasi di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, lanjut dia, sebenarnya telah ada peraturan dan kerja sama. Hingga saat ini, yang bisa mengangkut penumpang dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang adalah Taksi Bandara Primer Koperasi Taksi Angkatan Darat (Primkopad) S-16, Bus Trans Semarang, dan rental mobil dari TRAC serta Blue Bird.

Pernyaataan Israwadi tersebut merespons peristiwa tidak menyenangkan terkait pengadangan taksi non-resmi bandara yang dialami oleh Nathalie di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada Ahad (15/7). Melalui media sosial Facebook dengan akun Nathalie Nathalie, perempuan asal Semarang menceritakan pengalaman tidak mengenakkan dan praktik premanisme oleh oknum keamanan bandara saat menumpang Taksi Blue Bird.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement