REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 1,74 miliar dolar AS pada Juni 2018. Neraca perdagangan akhirnya mencatat surplus secara bulanan setelah terjadi defisit sejak April 2018.
Secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2018, neraca dagang masih mencatat defisit sebesar 1,02 miliar dolar AS. "Secara kumulatif masih terjadi defisit karena pada Januari, Februari, April, dan Mei neraca dagang mengalami defisit. Hanya terjadi surplus pada Maret dan Juni," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (16/7).
Kinerja perdagangan pada Juni 2018 mengalami penurunan secara bulanan. Hal ini karena pada saat itu bertepatan dengan periode lebaran.
Neraca Ekspor-Impor Indonesia
Impor pada Juni 2018 mencapai 11,26 miliar dolar AS. Suhariyanto menyebut, terjadi penurunan curam sebesar 36,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan Juni 2017 terjadi peningkatan 12,66 persen.
Impor migas menunjukkan penurunan sebesar 26,11 persen (month to month/mtm) menjadi 2,12 miliar dolar AS. Begitu pula dengan impor nonmigas yang turun 38,23 persen (mtm) menjadi 9,14 miliar dolar AS.
Sementara, nilai ekspor Juni 2018 mencapai 13 miliar dolar AS atau menurun 19,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan Juni 2017, terjadi peningkatan ekspor sebesar 11,47 persen.