Selasa 15 May 2018 18:51 WIB

1.600 Unit Rumah Sederhana Segera Dibangun di Sukabumi

Sudah ada 700 pekerja yang mendaftarkan diri untuk mengambil rumah bersubsidi ini

Lokasi perumahan sederhana bersubsidi yang akan dibangun PT Penta Dinamika Properti.
Foto: PT Penta Dinamika Properti
Lokasi perumahan sederhana bersubsidi yang akan dibangun PT Penta Dinamika Properti.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUM -- Sebuah proyek perumahan sederhana yang dikhususkan bagi kalangan pekerja akan dibangun di Sukabumi, Jawa Barat. Perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah ini akan dibangun di dua lokasi.

Adalah PT Penta Dinamika Properti, perusahaan properti yang akan mengembangkan perumahan itu. Direktur Utama PT Penta Dinamika Properti Soetomo mengatakan hunian tapak ini dibangun untuk masyarakat di Sukabumi. "Terutama masyarakat berpendapatan rendah melalui pembangunan perumahan sederhana subsidi FLPP," ujar dia melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/4).

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) merupakan subsidi bunga yang diberikan pemerintah bagi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Soetomo mengatakan sasaran utama perumahan sederhana ini adalah para pekerja industri atau pabrik di dua lokasi yaitu Palasari dan Cikembar.

Perumahan di Palasari, Parung Kuda, akan dibangun di atas lahan kurang lebih 3,1 hektare dan akan dibangun sebanyak 249 unit rumah. Ada dua tipe rumah yang akan dibangun, yaitu tipe 30 dengan luas tanah 60 meter persegi dan tipe 36.

Sedangkan perumahan di Desa Bojong Kembar, Cikembar, berdiri di atas lahan 21 hektare. Di kedua lokasi itu, pengembang akan membangun total sebanyak 1.600 unit rumah sederhana bersubsidi yang akan digarap secara bertahap. "Tahap pertama 400 unit dan selanjutnya akan dibangun hingga mencapai 1.600 unit," ujar dia.

Soetomo mengatakan perumahan ini untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi kalangan pekerja industri di sekitar proyek. Pembangunan perumahan ini diharapkan menjadi realisasi keinginan para pekerja. "Pekerja telah mulai mendaftar melalui pejabat HRD salah satu pekerja industri di lokasi, sejauh ini telah ada 700 pekerja yang mendaftarkan diri," kata dia.

Pekerja yang telah mendaftar, kata Soetomo, melebihi rencana pembangunan perumahan tahap pertama. Sejauh ini, persiapan pembangunan proyek berjalan lancar lantaran pemda memberikan dukungan terhadap berbagai perizinan proyek. Diharapkan, pembangunan tahap pertama bisa segera diwujudkan.

Walaupun perumahan yang dibangun adalah perumahan sederhana, Soetomo menyatakan, pengembang tetap memperhatikan kelayakan dan kenyamanan dari segi lingkungan. Perumahan dibangun dengan mempertahankan sumber daya alam seperti mata air dan tanaman produktif. Area bagi pengembangan anak dan keluarga seperti taman bermain serta tempat ibadah juga disediakan.

Soetomo mengatakan masuknya PT Penta Dinamika Properti sebagai pengembang perumahan sederhana subsidi merupakan langkah nyata mendukung program pemerintah pada penyediaan sejuta rumah pada 2018. Lokasi perumahan merupakan hasil kerja sama dengan Kadin lndonesia di bawah Pimpinan Eddy Ganefo.

Menurut Soetomo, kebutuhan rumah bagi kalangan pekerja masih sangat besar. Rata-rata pekerja pabrik masih tinggal di rumah sewaan dengan biaya sekitar Rp 600 ribuan per bulan. "Mereka tinggal di lokasi perumahan yang belum tertata,” ujar dia.

Sesuai skim KPR FLPP, syarat untuk mendapatkan rumah murah seharga Rp 130 juta per unit dengan tipe 30/60 sangat mudah. Calon pembeli hanya menyediakan uang muka atau down payment (DP) sebesar satu juta rupiah.

Pekerja juga mesti memenuhi persyaratan belum pernah memiliki rumah, berpenghasilan maksimal Rp 4 juta dan memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). "Dengan memenuhi persyaratan itu, para pekerja sudah dapat memiliki rumah yang sehat dan terjangkau," ujar  Soetomo.

Terkait rumah sederhana bersubsidi ini, Eddy Ganefo mengatakan proyek PT Penta Dinamika Properti ini merupakan salah satu langkah penyediaan rumah sehat yang terjangkau bagi para pekerja. "Dengan begitu, pekerja pabrik di Sukabumi dapat memiliki rumah sehat bagi keluarganya," ujar Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement