REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Surakarta akan memaksimalkan pembangunan rumah sederhana pada 2018. Sebab, kebutuhannya yang masih cukup besar di Soloraya, Jawa Tengah.
"Dari target pembangunan 4.500 unit tahun ini harapan kami 85 persennya bisa di rumah sederhana," kata Ketua REI Komisariat Surakarta yang membawahi Soloraya Anthony Abadi Hendro di Solo, Selasa.
Sisanya, dikatakannya, untuk rumah tipe menengah dan mewah. Terkait target tersebut, ia berharap ada komitmen dari para anggota REI Soloraya untuk merealisasikannya.
"Harapan kami ini bisa terealisasi karena kebutuhan rumah sederhana di Soloraya masih sekitar 140 ribu unit," katanya.
Tips Membangun Rumah dengan Modal Irit
Mengenai harga, dikatakannya, untuk rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiyaan perumahan (FLPP) di kisaran Rp 130 juta, sedangkan untuk rumah menengah yang akan banyak dibangun di kisaran harga Rp 250-350 juta.
"Untuk rumah menengah kisaran harga ini banyak diminati oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, untuk merealisasikan target tersebut pihaknya berharap ada komitmen pemerintah daerah terkait kemudahan perizinan diikuti dengan perubahan perda tata ruang.
"Saat ini seluruh pemda di Soloraya belum mau membuat peraturan mengenai perubahan tata ruang. Selama belum diundangkan maka kami belum dapat kejelasan status," katanya.
Mengenai perizinan, pihaknya berharap pemda yang ada di Soloraya segera mengimplementasikan PP Nomor 64 Tahun 2016 Mengenai Pembangunan Rumah Sederhana.
"Pada dasarnya kami ingin kemudahan izin yang diimplementasikan di pusat bisa segera diikuti oleh daerah," katanya.