Rabu 09 May 2018 01:11 WIB

Mentan: Kita Bertani dengan Cerdas

Memasuki tahun keempat pemerintahan Jokowi, sapi yang bunting mencapai 5,5 juta ekor.

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Teguh Firmansyah
Mentan Amran Sulaiman meninjau panen sapi di Desa Cepoko, Kabupaten Magetan.
Foto: Erick Purnama Putra.
Mentan Amran Sulaiman meninjau panen sapi di Desa Cepoko, Kabupaten Magetan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan yang memiliki kepedulian terhadap peternakan sapi potong. Menurut dia, peternak di Magetan sudah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan populasi sapi potong melalui Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting).

Amran mengatakan, kebijakannya memberikan inseminasi buatan (IB) secara gratis kepada 3 juta peternak sapi seluruh Indonesia, telah membuahkan hasil. Memasuki tahun keempat pemerintahan Presiden Jokowi, kata dia, sapi yang bunting mencapai 5,5 juta ekor dan lahir sebanyak 3,6 juta ekor.

"Sapi lokal (beratnya) 300 kilogram, kalau sapi yang kita lihat tadi satu ton lebih. Kita berjuang tiga tahun setara tujuh tahun. Kita bertani dengan cerdas," ujar Amran usai melihat  1.200 pedet hasil IB di Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (7/5).

Acara tersebut juga dihadiri Asisten Teritorial KSAD Mayjen Supartodi, Kasdam V/Brawijaya Brigjen Widodo Iryansyah, dan Bupati Magetan Sumantri.

Menurut Amran, dengan melihat adanya kelahiran pedet-pedet yang ditampilkan pada acara panen pedet di Magetan, hal itu menjadi bukti nyata keberhasilan Upsus Siwab. Dia menuturkan, capaian itu merupakan jaminan yang menunjukan bahwa Indonesia mampu secara terus menerus berkelanjutan menghasilkan ternak sapi.

"Dari pemerintah gratiskan IB, sapi yang bunting sebanyak 1,7 juta ekor pada 2017. Kami ingin semua daerah mencontoh Jatim. Dari target 3,5 juta ekor yang bunting, 1,7 juta atau hampir separuhnya dari Magetan menyumbang 40 persen sampai 50 persen," ujar Amran.

Amran pun optimistis cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan dunia akan dapat terwujud, jika pencapaian Pemkab Magetan yang merupakan salah satu gudang ternak di tanah air dapat ditiru daerah lainnya. "Ini mungkin karakter Magetan yang petarung. Kalau ada tiga daerah saja, seperti Magetan maka masalah persapian bisa selesai," kata Amran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement