Rabu 21 Mar 2018 13:26 WIB

Kementan Gencarkan Inseminasi Buatan Sapi dan Kerbau

Melalui inseminasi buatan, penyebaran bibit unggul sapi dapat dilakukan dengan mudah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menunjukkan alat suntik inseminasi buatan saat gelar sapi indukan oleh Kelompok Tani Ternak Subur di Kedungdowo, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (20/3).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menunjukkan alat suntik inseminasi buatan saat gelar sapi indukan oleh Kelompok Tani Ternak Subur di Kedungdowo, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menggencarkan program inseminasi buatan (IB) sebagai upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau. Program ini telah dicanangkan sejak tahun 2017 dan sampai saat ini masih terus digenjot oleh Pemerintah.

Salah satunya melalui kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau yang dikenal dengan UPSUS SIWAB. Dilansir siaran pers yang diterima Republika, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan sapi atau kerbau betina produktif milik peternak yang saatnya kawin harus dikawinkan, utamanya melalui sistem perkawinan Inseminasi Buatan (IB).

IB merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang menjadi pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi. Ia menyampaikan hal ini dalam kunjungan kerjanya ke KTT (Kelompok Tani Ternak) Subur di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, Selasa (20/03).

"Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak," kata I Ketut Diarmita. Ia beranggapan, peternak sebagai tulang punggung peternakan nasional sudah saatnya harus berjaya.

Sehingga Pemerintah melanjutkan kembali kegiatan Upsus Siwab pada Tahun 2018 untuk percepatan pencapaian target kelahiran sapi dan kerbau secara masif dan serentak. Pada tahun 2017, capaian kinerja UPSUS SIWAB dinilai cukup berhasil.

Untuk pelayanan IB dari bulan Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 telah terealisasi sebanyak 4.905.881 ekor, sedangkan sapi dalam kondisi bunting sebanyak 2.186.892 ekor dan kelahiran ternak sampai dengan bulan Maret 2018 ini sebanyak 1.051.688 ekor.

Sedangkan untuk capaian kinerja UPSUS SIWAB 2018 pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018 adalah sebanyak 929.411 ekor atau 123,92 persen dari target IB sebanyak 750 ribu ekor.Pencapaian untuk kebuntingan sebanyak 294.774 ekor atau 65,7 persen dari target 448.689 ekor, sedangkan pedet yang Lahir sebanyak 140.553 ekor atau 31,87 persen dari target 440.997 ekor.

I Ketut menegaskan, untuk semua kegiatan UPSUS SIWAB yang dilakukan oleh petugas di lapangan langsung dilaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi (ISIKHNAS). "Semua data hasil pelayanan petugas di lapangan dapat langsung dipantau oleh semua pemangku kepentingan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, I Ketut Diarmita bersama dengan Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak,Sugionomeninjau langsung pelaksanaan pelayanan IB, pemeriksaan kebuntingan dan kegiatan teknis lainnya yang dilakukan oleh para petugas inseminator dan PKb di KTT Subur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement