Sabtu 25 Nov 2023 22:06 WIB

Jawa Timur Capai Swasembada Daging

Program inseminasi buatan (IB) telah dijalankan selama sekitar lima tahun lebih.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) meninjau stan penjual daging sapi di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (14/8/2022). Kunjungan Mendag untuk memantau harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kanan) meninjau stan penjual daging sapi di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (14/8/2022). Kunjungan Mendag untuk memantau harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyatakan telah mencapai swasembada daging sehingga mampu memasok kebutuhan masyarakat di daerah lain.

"Kami optimis ke depan Jatim mampu antarkan Indonesia mewujudkan swasembada daging," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Gelar Prestasi Pembangunan Peternakan Jawa Timur 2023 di Surabaya, Sabtu (25/11/2023).

Baca Juga

Menurut dia, produksi daging dari peternak sapi Jatim yang surplus telah dipasok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Makmum memuji keberhasilan Pemprov Jatim yang telah mencapai swasembada daging.

Makmum mengatakan, keberhasilan tersebut berkat sukses menggalakkan program inseminasi buatan (IB) yang telah dijalankan selama sekitar lima tahun lebih.

Ia menjelaskan tahun ini pemerintah menargetkan kelahiran sapi melalui program IB sebanyak 2,2 juta ekor di seluruh Indonesia.

"Target tersebut telah tercapai, 50,2 persen di antaranya berasal dari peternak Jatim. Sementara populasi sapi nasional saat ini tercatat sebanyak 30 jutaan ekor, 50 persennya dari peternak Jatim," ujarnya.

Makmum membandingkan, sebelum digalakkan program IB, dulu masyarakat memotong seekor sapi bobotnya antara 400 hingga 450 kilogram.

"Sekarang, hasil dari program IB, orang memotong seekor sapi di Jatim jarang yang bobotnya di bawah 700 kilogram. Artinya dagingnya semakin banyak," katanya.

Maka, kalau dulu orang menggelar suatu hajatan harus memotong sapi minimal dua ekor, sekarang 1 ekor sudah cukup.

"Jadi sapi dari hasil program IB jangan semata dilihat dari ekornya. Sebab yang dikonsumsi kan dagingnya. Produksi dagingnya sekarang sudah sangat laik," tuturnya.

Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani memastikan kebutuhan daging masyarakat di wilayah provinsi setempat telah tercukupi dari hasil produksi produk peternak lokal melalui program IB.

"Produksi daging kita surplus. Maka target kita sekarang adalah memasok kebutuhan daging untuk masyarakat di provinsi lain," ujarnya.

Indyah mengungkapkan sejak digalakkan program IB, Pemprov Jatim menargetkan angka kelahiran sapi minimal 1 juta ekor per tahun.

"Untuk tahun 2024 mendatang, kami optimis melalui program IB mampu melahirkan sebanyak 1,2 juta ekor sapi," ucapnya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement