Selasa 20 Dec 2022 15:13 WIB

Indonesia Kembali Berikan Pelatihan Bagi Petugas IB Palestina

Tahun ini Indonesia kembali memberikan pelatihan bagi petugas IB Palestina

 Tahun ini Indonesia kembali memberikan pelatihan bagi petugas IB Palestina.
Foto: Kementan
Tahun ini Indonesia kembali memberikan pelatihan bagi petugas IB Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Tahun ini Indonesia kembali memberikan pelatihan bagi petugas Inseminasi Buatan (IB) dari Palestina. Pengembangan kapasitas bagi petugas Palestina dalam sub sektor peternakan tersebut dilakukan dalam kerangka kerja sama pelatihan Third Country Training Course on Management of Artificial Insemination for Palestine.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Agung Suganda dalam keterangan persnya, Selasa (20/12/2022). “Pelaksanaan pelatihan IB yang diberikan oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari ini meripakan pelatihan yang ke-3 bagi petugas IB dari Palestina,” ungkap Agung.

Baca Juga

“Kami berharap pelatihan ini bermanfaat dan para peserta, sehingga Ketika kembali ke negaranya dapat mengembangkan teknologi ini bahkan dapat menjadi inovator”, imbuhnya.

Agung menyampaikan salah satu cara yang paling cepat dan efektif untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah melalui Inseminasi Buatan (IB). Lebih lanjut ia menjelaskan teknik IB pada sapi mengalami kemajuan sejak sekitar tahun 1950 dan IB digalakkan di Indonesia pada tahun 1976 sebagai upaya untuk meningkatkan genetik dan produktivitas sapi lokal. 

“Bahkan di beberapa negara maju IB pada ternak sapi telah dikomersialkan dan menjadi produk IB bernilai ekonomi tinggi, serta menjadi produk industri,” ungkap Agung. 

Sebagai informasi, saat ini BBIB Singosari yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian telah mampu menerapkan teknologi IB pada ternak sapi dan kambing. BBIB Singosari telah mampu meningkatkan kapasitasnya seperti pengolahan konsentrat hijau, produksi semen sexing, semen ikan, pembuatan laboratorium terakreditasi ISO 17025, sistem manajemen mutu ISO 9001 dan telah mengekspor produk semen ke berbagai negara seperti Malaysia, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, dan Kirgiztan. 

Lebih lanjut Agung mengungkapkan pelatihan ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk memberikan pelatihan bagi negara-negara berkembang, seperti Palestina. “BBIB Singosari sebagai UPT kami telah beberapa kali diberikan kepercayaan untuk menjadi tempat pelatihan bagi beberapa negara berkembang,” ungkapnya.

“Tentunya ini menjadi kebanggaan buat kami bisa bermanfaat dalam sharing knowledge untuk negara lain”, tambahnya.

Di tempat terpisah, Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Kresno Suharto mengatakan melaui pelatihan ini diharapkan semua peserta dapat mengeksplorasi lebih lanjut mengenai pengembangan manajemen IB dan pembaruan teknologi lainnya di bidang produksi dan pembibitan ternak. “Pada pelatihan ini, peserta juga melakukan kunjungan ke beberapa unit kerja terkait lainnya yaitu Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Balai Pembibitan Sapi Bali, Balai Inseminasi Buatan Baturiti, Balai Penyelidikan Penyakit Denpasar, Dinas Peternakan Bali, Universitas Brawijaya, Koperasi Perah, serta Peternakan Ruminansia Kecil,” ungkap Kresno saat menghadiri acara penutupan pelatihan IB bagi negara Palestina di BBIB Singosari, Sabtu (17/12).

“Saya berharap pelatihan yang singkat ini dapat meningkatkan kompetensi para peserta dalam manajemen IB," imbuh Kresno.

Pelaksanaan training untuk petugas dari Palestina dilaksanakan secara hybrid. Pelatihan daring (online) dilaksanakan pada 21-24 November 2022 sedangkan pelatihan offline dilaksanakan di tiga tempat yakni Jakarta, Bali, dan Malang pada 5-17 Desember 2022.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Zuhair Al Shun menyampaikan pihaknya memberikan apresiasi yang mendalam atas penyelenggaraan pelatihan teknologi IB bagi para petugas Palestina. “Terima kasih kepada Pemerintah Jepang melalui JICA atas pembiayaan pelatihan ini, juga kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kami berharap ke depannya akan terjalin kerja sama yang lebih erat lagi antara Indonesia, Jepang, dan Palestina”, ungkapnya.

Salah satu peserta, Mousa Rizq Khalel, menyebut pihaknya sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena dapat langsung terjun untuk praktik ke lapangan. Apalagi kedatangan ke Indonesia merupakan kunjungannya yang pertama. "Kami berharap dapat kembali ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan selanjutnya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement