Senin 09 Oct 2017 20:04 WIB

Lampung Tertinggi Program Sapi Bunting di Sumatra

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Sapi
Foto: ist
Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Provinsi Lampung masuk lima besar nasional pencapaian Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Posisi itu sekaligus menempatkan provinsi tersebut berada di posisi teratas di Sumatra dalam program inseminasi buatan (IB), pemeriksaan kebuntingan (PKB), akseptor, dan kelahiran sapi.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas, targetnya sapi betina tersebut dipastikan kawin, baik melalui teknologi IB maupun kawin alam. Indikatornya, terjadi kebuntingan dari IB minimal 70 persen, penurun penyakit gangguan reproduksi 60 persen, dan penurun pemotongan sapi betina produktif 20 persen.

"Berdasarkan indikator itu, Lampung termasuk berhasil dalam program Upsus Siwab," kata Dessy, Senin (9/10).

Secara nasional, ia mengatakan target Upsus Siwab empat juta akseptor, dan diharapkan tiga juta ekor bisa bunting dan lahir sampai akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018. Populasi sapi betina produktif di Lampung pada 2017 tercatat 258.600 individu dan mendapat target Upsus Siwab sebanyak 190.889 akseptor, bunting 152.000 individu dan target gangguan reproduksi sebanyak 8.500 individu.

Dengan demikian, populasi sapi Lampung yang 2017 tercatat 685.802 individu dapat bertambah menjadi 702.947 sapi pada tahun 2018, katanya.

Prestasi sektor peternakan Lampung, kata Dessy, juga diraih dari petugas dan kelompok peternak di tingkat nasional. Lampung meraih penghargaan Anugerah Bhakti Peternakan pada Jambore Peternakan Nasional Tahun 2017 di Bumi Perkemahan Pramuka dan Graha Wisata, Cibubur, Jakarta Timur, 24 September 2017.

Penghargaan diberikan kepada kelompok ternak kambing Rukun Sentosa, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu dan petugas IB untuk kategori inseminator swadaya yang diraih Yuwono Ardi dengan wilayah kerja di Kecamatan Tanjung sari, Lampung Selatan. Penghargaan diberikan langsung Presiden RI Joko Widodo.

Dessy menyatakan dengan diterimanya penghargaan tersebut sebagai bukti pembangunan peternakan di Lampung diakui nasional. Kita terus berupaya mempertahankan Lampung sebagai lumbung ternak nasional, katanya.

Dinas Peternakan dan Perkebunan Lampung, Rabu (4/10), capaian IB sebanyak 148.533 akseptor (77,8 persen), PKB mencapai 44.821 akseptor (29,5 persen), kelahiran anak sapi (pedet) 9.880 (6.5 persen), dan gangguan reproduksi tercatat 3.548 akseptor (41,7 persen). Capaian itu menempatkan Lampung berada lima besar nasional bersama Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement