Selasa 03 Apr 2018 21:07 WIB

Memacu Daya Saing Produk Lokal Lewat Pameran

Kuncinya harus terus berinovasi supaya industri lokal dikenal di tanah air.

Direktur CIMB Niaga Rahardja  Alimhamzah (Kedua dari kiri) bersama ketua Asosiasi Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia (IABHI) Iwan Prijanto dan Direktur Utama PT Debindo ITE, Effi Setiabudi, Wakil Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, Banten, Pierre A Pongai dan Manajer Marketing PT Composite Solution, Sugiarto (Kiri ke kanan) sedang memberikan penjelasan IndobuildTech Expo 2018, Selasa (3/4)
Foto: dok Dharmawan
Direktur CIMB Niaga Rahardja Alimhamzah (Kedua dari kiri) bersama ketua Asosiasi Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia (IABHI) Iwan Prijanto dan Direktur Utama PT Debindo ITE, Effi Setiabudi, Wakil Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, Banten, Pierre A Pongai dan Manajer Marketing PT Composite Solution, Sugiarto (Kiri ke kanan) sedang memberikan penjelasan IndobuildTech Expo 2018, Selasa (3/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya produk impor ke dalam negeri telah mendorong persaingan ketat dengan produk lokal. Berbagai upaya terus dilakukan kalangan industri agar produk lokal mampu bersaing dengan produk asing dipasar dalam negeri.

Beragam produk bangunan asal Cina, Korea Selatan, Taiwan dan sejumlah negara lainnya kini membanjiri pasar tanah air. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membendung produk asing adalah melalui pameran. "Kita banyak gempuran asing, kuncinya harus terus berinovasi supaya industri lokal dikenal di tanah air," kata  Effi Setiabudi selaku Direktur Utama Debindo- International Trade Exhibition (ITE), Selasa (3/4).

Salah satu ajang pameran bangunan yang akan digelar adalah  Indobuildtech Expo 2018.  Dengan konsep tema Sustainable Urban Development, pameran yang akan digelar tanggal (2/5) hingga (6/5) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Indobuildtech Expo 2018 akan menampilkan beragam produk bahan bangunan serta interior yang menggunakan teknologi terkini dan energi yang efisien.

Pameran yang diikuti sekitar 500 peserta ini juga akan diikuti peserta asing. Bahkan peserta dari Cina telah memesan lahan pameran seluas 2 ribu meterpersegi untuk memamerkan produk mereka.  "Kami memiliki banyak produk unggulan baik dinding, atap atau lantai yang kualitasnya tidak kalah dengan produk asing," kata Effi.

Selain pameran, juga terdapat beberapa forum yang dapat diikuti pengunjung Indobuidtech Expo 2018.  Antara lain Seminar Urban Sustainability on Transit Oriented Development oleh Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia (IABHI), Sustainable Housing Development oleh POKJA PKP (Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman) dan Indobuildtech Architect Forum oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Banten.

Effi juga menambahkan Indobuildtech datang disaat yang tepat sebagai pasar untuk pemangku kepentingan pembangunan perkotaan. Seperti kontraktor, profesional pabrikan dan rencana proyek serta sebagai stimulus untuk mempercepat pembangunan properti.

Direktur business Banking Bank Niaga Rahardja Alimhamzah menyebutkan konsumen, industri dan korporasi merupakan rangkaian ekosistem yang harus didukung. Kegiatan renovasi maupun pembangunan gedung masih akan terus berjalan meski kondisi bisnis properti belum sepenuhnya menggembirakan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement