Kamis 29 Mar 2018 15:43 WIB

Empat BUMN Serap 176,2 Ton Hasil Panen Padi di Mojokerto

Menteri Rini dorong BUMN bantu serap beras.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Petani saat musim panen (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Petani saat musim panen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur sumringah setelah mampu mendulang hasil panen dengan berat total 176,2 ton.

Hasil panen itu diserap empat BUMN yakni PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Indonesia Pangan dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Petani juga mendapat pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI.

Dalam panen tersebut, gabah kering seberat 8,9 ton per hektar bisa dihasilkan dari sawah seluas 19,8 hektare. Pada kesempatan yang sama dilakukan kegiatan serap gabah BUMN di Madiun, Jombang, Jember, dan Banyuwangi, Nganjuk. Acara dilakukan sejak Senin (26/3) lalu sampai Kamis (29/3) ini.

Petani yang ada di desa Gempolkerep tergabung dalam Kelompok Tani Maju. Gabah kering yang dihasilkan dijual seharga Rp 4.600 per kilogram dan diserap kembali oleh keempat BUMN.

Menteri BUMN Rini Soemarno yang ikut hadir dalam acara panen raya mengatakan BUMN akan terus membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Setidaknya ada empat perusahaan BUMN yang diminta oleh Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyerap hasil panen. Empat perusahaan tersebut adalah PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Indonesia Pangan dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

"Saya meminta agar empat BUMN yang terlibat terus proaktif menyerap gabah kering panen petani di berbagai wilayah dan terus menyediakan kebutuhan KUR dan kartu tani perbankan bagi para petani," kata Rini, Kamis (29/3).

 

Baca juga,  Petani Kecewa Pemerintah Impor Beras Saat Dekat Panen.

 

Selain desa Gempolkerep, ada juga petani di Mojokerto yang akan melakukan panen raya. Rencananya panen akan dilakukan di sawah seluas 300 hektare dan hasil panen akan diambil oleh empat BUMN tersebut.

Bantuan BUMN ini juga dilakukan pada 25 kelompok Petani di Desa Tanggalrejo, dan Desa Paritan. Semua petani di desa ini telah mendapat bantuan subsidi benih sejak tahun 2017.

Demi meningkatkan kesejahteraan petani, BUMN juga memberikan bantuan berupa alat pertanian. BNI Jawa Timur bekerja sama dengan 4 BUMN itu untuk menyerap gabah kering yang dihasilkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement