REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvie F. Roekman mengatakan PLN menargetkan konsumsi listrik masyarakat khususnya rumah tangga bisa mencapai 240 Tera watt hour (TwH). Apabila dibagi perbulan dalam periode satu tahun paling tidak PLN harus bisa mencapai target konsumsi listrik 20 TwH per bulannya.
Sayangnya, kata Syofvie saat ini memang konsumsi listrik pada awal tahun belum mencapai target. Sampai Februari 2018 konsumsi listrik rumah tangga baru 36 TwH. "Harusnya average tapi kan kita lihat. Harusnya 20 Twh perbulan karena kita harus mencapai 239 Twh atau 240 Twh. Kita dua bulan ini belum mencapai 40 Twh," ujar Syofvie di Kantor PLN, Kamis (22/3).
PLN Pasok Listrik untuk Industri Baja di Jakarta
Salah satu cara PLN untuk bisa mencapai target ini adalah mengajak masyarkat untuk bisa menambah kapasitas daya listrik rumahnya. Meski sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM mengeluarkan kebijakan tambah daya gratis, namun hal tersebut belum dilanjutkan oleh pemerintah.
"Kami sedang menunggu keputusan Kementerian ESDM. PLN siap untuk eksekusi.
Untuk sementara waktu ini, memang kita caranya adalah dengan memberikan diskon, terus ini apa segala macam. Ulang tahun PLN 72 kami kasih diskon," ujar Syofvie.
Syofvie menilai apabila rencana pemerintah yang hendak menaikan golongan konsumsi listrik masyarakat maka PLN memprediksi bahwa konsumsi listrik bisa naik. Ia menilai, dengan adanya penambahan daya maka bisa membuat masyarakat juga lebih efisien dalam mengkonsumsi listrik.
Meski dalam sektor rumah tangga masih kurang baik. Syofvie mengatakan konsumsi listrik di tingkat industri dan bisnis tetap stabil meski belum ada kenaikan signifikan. Meski belum bisa menyebutkan berapa besar konsumsi listrik industri dan bisnis, namun Syofvie mengatakan konsumsi listrik kedua sektor tersebut bagus.