Rabu 14 Mar 2018 17:13 WIB

Mandiri Utama Finance Targetkan Pembiyaan Rp 10,1 Triliun

MUF akan pakai strategi penjualan yang tepat sasaran.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
PT Mandiri Utama Finance menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, (14/3).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
PT Mandiri Utama Finance menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan total pembiayaan sebesar Rp 10,1 triliun tahun ini. Angka itu naik 39 persen dibandingkan pembiayaan di 2017.Pada 2017, MUF membukukukan total pembiayaan sebesar Rp 7,3 triliun. Angka itu tumbuh 151 persen dibandingkan 2016.

Direktur Utama MUF Stanley Atmadja mengatakan, pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan di semua portofolio bisnisnya. Meliputi bisnis mobil baru, mobil bekas, motor bekas, motor baru, serta multiguna.

 

"MUF merupakan salah satu perusahaan pembiayaan dengan jenis portofolio sangat lengkap di pasar pembiayaan," ujar Stanley kepada wartawan usai Rapat Umum Pemegang Saham, di Jakarta, Rabu, (14/3).

 

Maka, ia yakin target 2018 bisa tercapai, meski pertumbuhan pasar otomotif cenderung stabil di kisaran 5 persen untuk roda empat dan stagnan untuk roda dua.

Menurutnya, dengan strategi penjualan yang tepat sasaran, target bisa dicapai. Untuk itu, tahun ini MUF akan mengandalkan tiga pilar penjualan utama. Pertama, pembiayaan reguler  melalui rekanan dealer, showroom, juga mitra MUF. Kedua, pembiayaan melalui jaringan serta basis data nasabah Bank Mandiri sebagai induk perusahaan.

"MUF telah membangun kerja sama dan sinergi dengan Bank Mandiri untuk produk pembiayaan Mandiri kredit Kendaraan Bermotor (KKB) MUF. Kami menawarkan bunga ringan bagi nasabah Bank Mandiri," jelas Stanley.

Produk Mandiri KKB MUF, kata dia, bisa diperoleh nasabah melalui semua jaringan cabang bank Mandiri. Pasalnya, kantor cabang MUF pun selalu berdekatan dengan kantor cabang Bank Mandiri.

Selanjutnya pilar ketiga, MUF akan mengembangkan pembiayaan melalui produk syariah. Hal itu bertujuan melayani nasabah berbasis religi. "Khusus untuk ketiga, kami bahkan menyiapkan Unit Usaha Syariah (UUS) sebagai unit bisnis untuk masuk  ke pasar," kata Stanley.

 

Ia menambahkan, untuk menjalankannya secara resmi, MUF masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Stanley berharap, dengan strategi pengambangan yang tepat, diharapkan di 2018 MUF bisa menjadi salah satu pemain utama dalam industri pembiayaan nasional. "Secara konsisten, MUF akan terus  bertumbuh dan memberikan kontribusi maksimal bagi stakeholder, masyarakat, serta bangsa Indonesia," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement