Rabu 28 Feb 2018 11:55 WIB

PLN Operasikan 17 Mesin PLTD di Kutai Barat

Pengoperasian mesin ini komitmen PLN memperkuat kelistrikan di daerah terpencil

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Fasilitas embangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik PT PLN (Persero) di daerah Melak, Kutai Barat.
Foto: Dokumentasi PLN
Fasilitas embangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik PT PLN (Persero) di daerah Melak, Kutai Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) akan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di daerah Melak, Kutai Barat. Sebanyak 17 mesin sudah terpasang dan sebagian besar sudah beroperasi dengan total kapasitas 17MW.

General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur Dan Utara, Riza Novianto Gustam mengatakan pemasangan mesin pembangkit baru ini merupakan komitmen PLN memperkuat sistem kelistrikan di daerah terpencil. Tambahan mesin pembangkit ini juga akan meningkatkan pelayanan PLN di Melak.

"Tambahan mesin pembangkit ini tentunya akan meningkatkan pelayanan kami terhadap pelanggan di Melak. Dengan adanya tambahan daya kami estimasikan dapat melayani pelanggan baru hingga 10.000 pelanggan disini (Melak)," ujar Riza dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (28/2).

Riza menjelaskan, dari 17 unit mesin yang sudah terpasang, 8 unit diantaranya sudah beroperasi. Menurutnya, 8 unit ini sudah tersambung dengan sistem kelistrikan di daerah Melak sejak pertengahan Februari 2018.

Saat ini 8 unit sudah beroperasi, sementara 9 sisanya sedang dalam proses perakitan. Kami siapkan instalasi panel, kabel juga instalasi pipa BBM-nya. Kita sama-sama berharap dalam satu bulan kedepan, sudah bisa operasi maksimal, kata Riza.

Berjalan dengan skema isolated, sistem kelistrikan Melak memiliki daya mampu 19,2 MW dengan beban puncak berkisar 11.5 MW. Sistem kelistrikan ini melayani sejumlah 30.000 pelanggan. Adapun pasokan listrik Melak selama ini disuplai oleh PLTD Sendawar yang berlokasi di Desa Sendawar, Kutai Barat.

Dengan bertambahnya tujuh belas unit mesin baru, sistem Melak dipastikan memiliki daya yang cukup. Riza mengatakan, setelah 17 unit mesin tersebut beroperasi, PLN akan memindahkan mesin PLTD eksisting ke daerah lain yang masih membutuhkan pasokan daya tambahan.

Riza menjelaskan 1 unit mesin milik Pemerintah Daerah dengan total daya 500 kW, rencananya akan direlokasi ke Long Iram untuk menambah jam operasional di daerah tersebut menjadi 24 jam. "Begitu juga dengan mesin PLTD milik PLN lainnya, dua unit kapasitas 2 x 500 kW akan kami siagakan di Samarinda sebagai genset bergerak, dan unit lainnya akan kita pindahkan ke daerah-daerah yang masih memerlukan tambahan pasokan listrik, ujar Riza.

Riza mengatakan, tantangan dalam penyelesaian proyek listrik di daerah terpencil adalah medan yang cukup berat. Sebanyak 17 unit mesin yang beroperasi di Melak dikirim lewat jalur laut, kemudian berpindah melewati jalur sungai untuk bersandar di dermaga pelabuhan Melak. Dari pelabuhan tersebut 17 unit mesin ini diangkut dengan jalur darat untuk diletakkan di PLTD Sendawar.

Riza menyatakan, PLN akan terus berupaya untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan. Hal ini sesuai dengan komitmen PLN untuk mengalirkan listrik hingga wilayah ujung Nusantara.

"PLN terus berbenah dan berkomitmen untuk mewujudkan Kalimantan benderang. Mohon dukungan dari seluruh pihak agar workplan dan proyek-proyek pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan senantiasa berjalan lancar," kata Riza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement