Jumat 20 Dec 2024 21:24 WIB

Menteri BUMN Minta Garuda dan Pelita Tambah Armada Pesawat

Menteri BUMN Erick Thohir pastikan layanan transportasi udara untuk masyarakat prima

Rep: Nur Syamsyi/ Red: Intan Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) didampingi Direktur Injourney Airport Faik Fahmi (kanan) meninjau fasilitas bandara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/12/2024). Kunjungan tersebut untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi periode angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Bandara Soetta.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) didampingi Direktur Injourney Airport Faik Fahmi (kanan) meninjau fasilitas bandara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/12/2024). Kunjungan tersebut untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi periode angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti tantangan global terkait kekurangan pesawat yang masih dirasakan pascapandemi Covid-19. Namun, Erick menegaskan pemerintah fokus memberikan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memastikan pelayanan transportasi tetap optimal.

"Kita ketahui kondisi penerbangan di seluruh dunia memang sedang kekurangan pesawat. Kita bisa cek kondisi armada pesawat setelah Covid-19. Tapi tentu, sebagai bangsa, kita tidak boleh hanya mencari isunya saja bahwa ini kurang, ini tidak cukup. Yang penting adalah solusinya," ujar Erick saat konferensi pers terkait kesiapan bandara untuk libur Nataru di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Jumat (20/12/2024).

Sebagai langkah nyata, ucap Erick, pemerintah telah memastikan adanya penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, tiket kereta api dan tiket perjalanan laut tetap dijaga tanpa adanya kenaikan harga.

"(Di sektor transportasi), ada banyak komponen yang memengaruhi harga, seperti dolar dan BBM. Tapi ini bagian dari komitmen Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pelayanan ke masyarakat tetap berjalan dengan baik, sehingga ekonomi juga bisa terus bergerak," ucap Erick.

Untuk mengatasi kekurangan jumlah pesawat, Erick menyampaikan pemerintah tengah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan. Erick menyampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia dan Pelita Air untuk juga tengah melakukan menjajaki rencana penambahan armada pesawat.

"Saya sudah berdiskusi dengan Menteri Perhubungan, Pak Dudy Purwagandhi, terkait upaya mengisi kekurangan jumlah pesawat ini dalam lima tahun ke depan. Garuda Indonesia sedang dalam pembahasan terkait penambahan pesawat, mungkin beberapa bisa direalisasikan tahun ini. Pelita Air juga punya rencana serupa," ucap Erick.

Melalui kolaborasi antara BUMN, Kementerian Perhubungan, dan pihak terkait, Erick optimistis sektor transportasi Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, meski menghadapi tantangan global. Meski mengakui masih ada kekurangan, Erick menegaskan pentingnya solusi yang terencana.

"Kita coba maksimalkan. Memang kita masih banyak kekurangan, tapi paling tidak ada solusi dalam jangka pendek, menengah, dan Insya Allah, jangka panjangnya juga akan kita siapkan," kata Erick.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement