Kamis 22 Feb 2018 19:39 WIB

Produksi Pesawat Gagasan Habibie Gandeng 2 Perusahaan Italia

Pesawat R80 gagasan BJ Habibie akan dipasarkan di dalam dan luar negeri.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) Ilham Akbar Habibie memberikan paparan mengenai pesawat R80 di Perpustakaan Habibie-Ainun, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) Ilham Akbar Habibie memberikan paparan mengenai pesawat R80 di Perpustakaan Habibie-Ainun, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Regio Aviasi Industri menandatangani MOU dengan dua perusahaan Italia dalam pembuatan dan pengembangan pesawat R80 yang digagas oleh Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie tersebut. Dua perusahaan tersebut yaitu LEONARDO Aerostructure Division dan LAER.

LEONARDO merupakan perusahaan di bidang pengembangan dan pembuatan komponen aerostruktur utama untuk pesawat sipil. Sementara LAER, merupakan perusahaan dalam bidang desain dan pembuatan komponen aerostruktur kompleks.

Komisaris RAI, Ilham Habibie mengatakan, dengan MOU tersebut, menandakan dimulainya kerjasama dalam menjajaki kemungkinan untuk menjadi mitra dalam pembuatan R80. Kerjasama tersebut masih berada pada tahap awal dan masih diperlukan waktu untuk merinci bagaimana kerjasama yang akan dilakukan kedepanya.

"Memang masih perlu waktu hingga setengah tahun hingga kita bisa memastikan dengan pasti dan rinci bagaimana kerjasama ini akan dilakukan kedepan," kata Ilham di perpustakaan Habibie Ainun, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Kamis (22/2).

Ilham menuturkan, RAI saai ini tengah mengembangkan program pesawat R80 untuk dipasarkan di dalam negeri dan internasional. Dimana, fase pertama yaitu preliminary design and feasibility pada 2016 telah diselesaikan, dan R80 telah dipesan sebanyak 155 unit pesawat.

"Kita akan intensifkan juga untuk dijual diluar Indonesia. Kita mulai dengan negara di sekitar Indonesia. Seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina dan Myanmar," tambahnya.

Sedangkan, saat ini tambah Ilham, fase kedua yaitu full scale development tengah dikerjakan, dan ditargetkan selesai pada 2025. Dimana pada 2022 akan dilakukan penerbangan perdana.

"Fase tiga yaitu serial production akan dimulai tahun 2025 dan akan mulai menyerahkan pesawat kepada pelanggan pertama" kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement