REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) belum mengalami penurunan signifikan. Saat ini harga beras IR 64 I berada di angka Rp 12.200 per kilogram (kg), Rp 11.675 per kg untuk IR 64 II dan Rp 8.500 per kg untuk IR 64 III.
Direktur Utama PT Food Station Cipinang Arief Prasetyo mengatakan, harga beras belum mengalami penurunan lantaran pasokan beras yang belun maksimal. Panen yang terjadi digunakan terlebih dulu untuk mememenuhi kebutuhan sentra produksi.
Kedatangan beras impor pun diakuinya belum memberi dampak signifikan pada harga beras ini. Namun menurutnya, dalam waktu dekat, panen dan adanya beras impor akan menurunkan harga beras di lapangan.
"Dua minggu lagi akan terlihat," ujarnya, Selasa (13/2).
Sementara stok awal beras PIBC hari ini sebesar 23.955 ton. Angka tersebut mengalami peningkatan dari stok awal beras pada Senin (12/2) yakni 22.443 ton. Ia mengatakan, padaSenin, beras masuk ke PIBC sebanyak 5.000 ton yang sebelumnya 1.000 ton. Artinya berangsur ada peningkatan.
Beras dari panen raya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah mulai masuk ke pasar lokal, pasar di Karawang maupun ke PIBC.
"Kini sudah waktunya mengisi pasar dan gudang-gudang dari hasil panen raya padi," katanya. Ia pun berharap panen yang sedang berlangsung saat berjalan lancar.
Harga beras menurutnya tidak akan mengalami kenaikan, terutama dengan adanya peraturan pemerintah baru terkait fleksibilitas. Menurutnya, fleksibilitas 20 persen dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dimiliki Bulog tidak berdampak pada harga beras. Bahkan dinilai menguntungkan petani karena membeli dengan harga yang baik
"Dengan harga HPP sebelumnya Rp 3.700 Bulog akan sulit dapat gabah," ujar dia.