Selasa 30 Jan 2018 11:08 WIB

Analis Pemerintah Sebut Inggris akan Lebih Buruk di Luar UE

Pertumbuhan Inggris 15 tahun ke depan akan 5 persen lebih rendah dari sekarang.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Brexit
Foto: Ap Photo
Brexit

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Analisis rahasia Pemerintah Inggris terkait dampak Brexit menyebut semua industri di Inggris akan terhantam bila Inggris benar-benar meninggalkan Uni Eropa (UE). BuzzFeed pada Senin (29/1) melansir, laporan berjudul Analisis Pasca-Keluar dari UE itu tertanggal Januari 2018. Laporan itu berisi tiga skenario bila Inggris keluar dari UE.

Departemen Brexit yang dipimpin Menteri David Davis menyatakan, pemerintah tidak mau berkomentar terhadap analisis tersebut. Juru bicara Pemerintah Inggris juga menyatakan hal serupa.

Analisis dalam laporan itu menyatakan, dalam kesepakatan perdagangan bebas menyeluruh dengan UE, pertumbuhan Inggris dalam 15 tahun ke depan akan lima persen lebih rendah dari kondisi saat ini. Di tengah situasi tanpa kesepakatan apapun dimana Inggris kembali ke aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), pertumbuhan akan delapan persen lebih rendah, demikian dilansir Reuters, Selasa (30/1).

Jika Inggris terus mengakses pasar tunggal melalui keanggotaan Wilayah Ekonomi Eropa, pertumbuhan jangka panjang akan turun dua persen. Analisis ini menunjukkan kesepakatan dagang dengan negara-negara non UE dan berbagai blok akan menambah pertumbuhan PDB Inggria sebesar 0,4 persen dalam jangka panjang.

Semua wilayah Inggris akan terdampak Brexit. Area yang akan kena dampak terparah adalah wilayah utara, wilayah tengah bagian barat, dan utara Irlandia.

Inggris menyatakan ingin keluar dari pasar tunggal UE dan pabean bersama sambil tetap membuka perbatasan provinsi Irlandia Utara dengan Republik Irlandia. Meski belum ada keputusan bulat, hal itu kontradiktif.

Perdana Menteri Inggris Theresa May digusarkan dengan strategi Brexit beberapa hari belakangan ini. Kubu oposisi sendiri skeptis dan terus mengkritisi May.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement