REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (28/12) siang ini. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pengembangan bandara Supadio ini dapat meningkatkan perekonomian dan juga wisata daerah.
"Secara basic ini adalah komitmen Indonesian sentris dari pemerintah karena kita lihat bahwasanya Pulau Kalimantan, khususnya Kalbar adalah satu prefensi yang juga potensial untuk dikembangkan untuk kegiatan ekonomi dan juga pariwisata," kata Budi Karya di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.
Ia mengatakan, pengembangan ini efektif meningkatkan jumlah penumpang yang melakukan penerbangan melalui bandara ini. Di tahun ini, kunjungan penumpang di bandara Supadio pun tercatat telah mencapai 3,5 juta orang. Sedangkan pada tahun sebelumnya, jumlah kunjungan mencapai 3,1 juta orang.
"Oleh karena itu, kita memang secara serius membangun airset, runway, taxyway, dan sebagainya, dan juga membangun terminal," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyampaikan pengembangan bandara Supadio ini dapat menampung hingga 3,8 juta pengunjung per tahun. Menurut dia, kapasitas terminal inipun akan dipertimbangkan untuk dikembangkan lagi, mengingat pada tahun ini pergerakan penumpang meningkat hingga 3,5 juta orang dari 3,1 juta orang pada 2016. "Artinya, kondisi terminal kita yang kapasitas maksimumnya 3,8 juta ini juga akan kita pertimbangkan untuk kemudian dilakukan penambahan kapasitas," kata Awaluddin.
Menurut dia, bandara Internasional Supadio Pontianak ini menjadi bandara penghubung lintas negara. Pengembangan terminal bandara dengan nilai investasi sekitar Rp 350 miliar ini dilakukan sejak 2015 silam dan telah beroperasi secara penuh.
"Sekarang kita melihat secara keseluruhan fasilitas pendukung dan fasilitas utamanya sudah siap. Jadi kita bangga Pontianak punya terminal baru, megah, memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandara," kata dia.