REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran PT Pertamina, Muchamad Iskandar memprediksi kebutuhan elpiji jelang Tahun Baru dan Natal akan naik dari 3 persen hingga 5 persen. Menurutnya, Pertamina akan menjaga dan memasok pasokan kebutuhan elpiji masyarakat.
"Tahun ini kita siapkan lebih untuk jaga-jaga jangan sampai masih ada daerah yang kekurangan pasokan elpiji. Sehingga kita patok di angka 5 persen sampai periode masa Satgas (Satuan Tugas)," ujar Iskandar di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (15/12).
Senior Vice President Non Fuel Marketing Pertamina, Basuki Trikora Puta mengatakan pada Desember Pertamina menjual elpiji hingga 23,02 ribu metrikton. Tahun ini Pertamina menyediakan stok hingga 23,9 ribu metrikton.
"Dengan kenaikan ini, kami tetap menyiapkan produk elpiji yang cukup untuk didistribusikan ke masyarakat. Ketahanan stok 14,5 hari, sampai di akhir bulan ada kargo masuk impor di tanggal 16 ada 44 ribu metrikton. Kami akan terus menjaga ketersediaan stok dalam jumlah yang cukup," ujar Basuki.
Basuki menjelaskan Pertamina akan memastikan pasokan elpiji aman dengan menyiagakan 2.528 agen dan 23.848 pangkalan elpiji di seluruh Indonesia. Pertamina juga berkoordinasi dengan Pemda dan instansi terkait apabila diperlukan tambahan pasokan melalui operasi pasar elpiji 3 kg.
"Kami memperkirakan terjadi peningkatan konsumsi hingga 4 persen dari rata-rata normal, dengan kondisi puncak pada 26-30 Desember 2017," ujar Basuki.