REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Asisten Manajer Jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Singkawang, Yudiyanto mengatakan cuaca ekstrem merupakan satu di antara sejumlah tantangan dalam pengamanan pasokan listrik untuk natal 2017 dan menyambut tahun baru 2018.
"Cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan lebat belakangan ini tentu menjadi tantangan kita. Terutama pengaruh gangguan terjadi karena adanya pohon yang dekat dengan jaringan PLN Singkawang," ujarnya saat dihubungi di Singkawang, Rabu (13/12).
Dengan tantangan yang ada ia mengimbau kepada masyarakat Kota Singkawang, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang yang dibawah kerja PLN Area Singkawang untuk memberikan izin kepada PLN melakukan pemangkasan pohon yang dekat jaringan serta berkoordinasi dengan petugas PLN untuk faktor keamanan.
"Hal itu dilakukan agar tidak mengalami gangguan jaringan listrik dan tentunya PLN juga meminta partisipasi masyarakat untuk memangkas ranting pohon menempel dekat jaringan listrik 20 kilovolt (kV). Itu untuk kepentingan publik dan bersama agar listrik dapat teralirkan dan dinikmati dengan baik," kata dia.
Yudiyanto menambahkan, pelayanan PLN tidak terlepas dari keandalan jaringan. Untuk itu, ia menganjurkan apabila jaringan PLN putus baik didominasi pohon tumbang yang menimpa jaringan PLN, petir, hewan dan lain sebagainya masyarakat sebagai pelanggan PLN agar segera melapor ke kantor PLN terdekat atau menghubungi "call center 123".
"Kami mohon partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi gangguan listrik ke kantor PLN terdekat atau menghubungi call center 123. Petugas PLN agar terus siaga serta meningkatkan loyalitas dan intregritas dalam melayani pelanggan," jelas dia.
Sementara itu, Spv K3 dan Lingkungan Area Singkawang, mengatakan bahwa guna meningkatkan mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karyawan dan pekerja, PLN Area Singkawang juga telah memberikan sosialisasi K3 dan memeriksa perlengkapan kerja Pelayanan Teknik PT Graha Artha.
"Masalah K3 menjadi fokus utama kami yang harus ditekankan kepada para karyawan sebelum menjalankan tugasnya di lapangan. Untuk itu kegiatan sosialisasi K3 yang kami laksanakan ini menjadi sangat penting dan harus dipahami serta dilaksanakan oleh seluruh karyawan, baik karyawan PLN maupun vendor-vendor jaringan," jelas Mohd Enro Afriza.
Lanjutnya para petugas harus memahami betapa pentingnya membuat Job Safety Analisyst (JSA) dan Hazard Identification Risk Assessment Control (HIRAC) sebelum melaksanakan pekerjaan.
"Para pekerja harus paham betapa pentingnya membuat JSA dan HIRAC sebelum melaksanakan pekerjaan. Apalagi pekerjaan di jaringan yang termasuk dalam kategori pekerjaan dengan resiko tinggi," jelas dia.
Ia menambahkan petugas dan pengawas di lapangan juga harus membiasakan diri untuk selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan tentunya dapat saling mengingatkan di dalam satu tim demi kesehatan dan keselamatan bersama. Afriza mengatakan tak ingin ada petugas yang mengalami kecelakaan dalam bekerja karena mengabaikan SOP K3.
"Untuk itu kami mengharapkan vendor-vendor harus memperhatikan kelengkapan APD dan alat kerja masing-masing tim. Bekerja dengan selamat dan pulang pun dengan kondisi selamat pula," harapnya.