Rabu 06 Dec 2017 17:52 WIB

Cak Imin: KUR Gagal Lahirkan Pengusaha Baru

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Anggota Komisi I DPR Muhaimin Iskandar menyebut penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama ini belum berhasil mencetak pengusaha baru. Padahal, menurutnya, program KUR dibuat untuk memberikan stimulus bagi masyarakat untuk bisa mengembangkan atau memulai usaha baru.

Cak Imin, panggilan Muhaimin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga menganggap angka bunga KUR saat ini sebesar 9 persen masih terlampau tinggi. Besarnya bunga KUR, menurutnya, masih mencekik pelaku usaha.

"KUR itu gagal. Bantuan permodalan ke depan harus berbunga lebih rendah, lebih terbuka, dan mudah diakses. Kalau yang sekarang ini justru menimbulkan kesenjangan," kata Cak Imin usai memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (6/12).

Selain mendesak pemerintah menurunkan bunga KUR, Cak Imin juga mengingatkan pemerintah untuk menyusun formula kebijakan yang lebih memberikan ruang kepada generasi milenial, khususnya akses permodalan. Cak Imin meyakini bahwa bonus demografi yang menyajikan ledakan penduduk usia produktif bisa menjadi keuntungan bagi Indonesia bila generasi milenial bisa menjadi pelaku bisnis baru. Salah satu caranya, dengan memperluas kesempatan wirausaha bagi mahasiswa. "Fasilitasi mahasiswa menjadi wira usaha. Berikan akses permodalan, bantu pelatihan, bantu pemasaran," katanya.

Sebetulnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 mendatang pemerintah memang menurunkan bunga KUR. Bunga KUR dipatok di angka 7 persen untuk alokasinya sebesar Rp 120 triliun tahun depan. Tak hanya itu, sabanyak Rp 60 triliun atau 50 persen dari KUR yang akan disalurkan pada tahun depan bakal dialokasikan ke sektor produktif.

Dengan menitikberatkan pada sektor produktif seperti manufaktur, agribisnis maupun pertanian, maka dampak terhadap kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) akan semakin besar sekaligus memberi nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement