REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog memastikan ketersediaan bahan pangan pokok dalam posisi yang aman sehingga cukup untuk memenuhi lonjakan kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, untuk beras sebagai bahan pangan utama Indonesia, pihaknya saat ini memiliki stok sebanyak 1,2 juta ton.
"Saya rasa ini masih memadai," kata dia, di kantornya, Senin (27/11).
Djarot melanjutkan, saat ini Bulog juga memiliki stok gula sekitar 400 ribu ton. Jika melihat data rata-rata konsumsi gula nasional yang sebesar 240.000 ton, ia memastikan stok yang dimiliki Bulog cukup untuk memenuhi kebutuhan paling tidak sampai akhir tahun.
"Kalau ada kenaikan konsumsi gula di Natal dan Tahun Baru, artinya masih cukup," ujarnya.
Adapun stok minyak goreng saat ini tercatat sebanyak 2,2 juta liter. Stok tersebut, menurut Djarot, juga masih terus bertambah.
Terakhir, ia menyebut Bulog memiliki stok daging sebanyak 16 ribu ton, yang sebagian besar merupakan daging kerbau beku impor.
Ditemui di lokasi yang sama, Ketua Umum asosiasi pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, jelang Natal dan Tahun Baru biasanya ada peningkatan penjualan sebesar 10-15 persen. Aprindo sendiri baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Bulog untuk menjadi mitra perusahaan plat merah tersebut dalam mendistribusikan empat bahan pangan pokok pada masyarakat, yakni beras, gula, minyak goreng dan daging.