Kamis 23 Nov 2017 06:36 WIB

Dolar AS Melemah Tertekan Data Ekonomi yang Negatif

Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Petugas menunjukan pecahan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing, di Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (22/11) atau Kamis (23/11) pagi WIB, setelah data ekonomi utama yang keluar dari negara tersebut negatif.

Pesanan baru untuk barang-barang tahan lama manufaktur AS pada Oktober turun 2,8 miliar dolar AS atau 1,2 persen menjadi 236,0 miliar dolar AS, gagal memenuhi proyeksi pasar sebesar 0,4 persen, Departemen Perdagangan mengumumkan pada Rabu (22/11).

Sementara itu, investor juga memilah-milah risalah pertemuan Federal Reserve pada September yang baru dirilis, yang menunjukkan bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga satu kali lagi tahun ini jika ekonomi terus ekspansi moderat. Risalah tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi rendah tahun ini telah menarik perhatian para pejabat Fed.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,66 persen menjadi 93,330 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1817 dolar AS dari 1,1745 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,3311 dolar AS dari 1,3244 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7608 dolar AS dari 0,7581 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,26 yen Jepang, lebih rendah dari 112,38 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga melemah menjadi 0,9820 franc Swiss dari 0,9915 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2714 dolar Kanada dari 1,2780 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement