Senin 06 Nov 2017 16:13 WIB

Kementerian ESDM Bagi 471 Paket Perdana Konverter Kit Bag

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Nelayan Indonesia/ilustrasi
Nelayan Indonesia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, mewakili Menteri ESDM Ignasius Jonan, hari Senin (6/11), membagikan 471 Paket Perdana Konverter Kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil di Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembagian yang dilaksanakan di Pelabuhan Labuhan Haji ini merupakan bagian dari pembagian 2.000 unit paket Perdana Konverter Kit yang dialokasikan untuk Kabupaten Lombok Timur.

"Salah satu tugas Pemerintah adalah mengurus infrastruktur, seperti jaringan gas rumah tangga, pembagian pipa transmisi, konversi minyak tanah ke LPG, serta hari ini paket perdana konverter kit BBM ke LPG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil," ungkap Ego melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/11).

Ego menjelaskan, selain program BBM Satu Harga, konversi BBM ke LPG bagi nelayan merupakan tindakan nyata dari Program Nawacita yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

"Ini adalah salah satu program Nawacita yang paling nyata selain BBM Satu Harga, yang langsung mengena ke masyarakat, tanpa embel-embel, tanpa pencitraan. Langsung ke masyarakat. Ini untuk menyejahterakan masyarakat," tegas Ego.

Sebelumnya, pada tahun 2016 Pemerintah telah mendistribusikan 5.473 unit paket Perdana Konverter Kit di 10 Kota/Kabupaten pada lima Provinsi. Sementara untuk tahun 2017, akan dilaksanakan pembagian sebanyak 17.081 unit paket perdana konverter kit di 28 Kabupaten/Kota, termasuk di Kabupaten Lombok Timur sejumlah 2.000 paket.

"Kabupaten Lombok Timur mendapatkan jatah yang terbesar dari seluruh kabupaten yang ada di Indonesia," imbuh Ego.

Berdasarkan data rata rata-rata nelayan yang telah menggunakan LPG sebagai bahan bakar, terjadi penghematan yang cukup signifikan bagi nelayan jika dibandingkan menggunakan BBM.

"Setelah kami membagikan di beberapa kabupaten/kota, secara rata-rata kalau nelayan memancing 10 jam, menggunakan BBM harganya Rp 6.450 dan rata-rata butuh tujuh liter. Artinya nelayan perlu mengeluarkan sekitar Rp 45.150. Dengan LPG, hanya cukup satu tabung, dengan harga Rp 17 ribu- Rp 18 ribu, sehingga bisa berhemat sebanyak Rp 27.500 per hari. Kalau dalam sebulan melaut sebanyak 25 hari, Berhemat hampir Rp 700 ribu per bulan. Bisa hemat lebih dari 50 persen," terang Ego.

Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi adalah dengan diversifikasi energi, yaitu menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan, dalam hal ini adalah energi bersih. Program konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG-LPG) adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement