REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan kembali merealisasikan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Ini merupakan program sinergi bersama dengan Komisi VII DPR RI serta PT PLN (Persero).
Sebanyak 5.538 rumah tangga kurang mampu dari 29 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerima program BPBL. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Mohamad Priharto Dwinugroho mengatakan dengan program BPBL yang menyasar masyarakat tidak mampu ini, diharapkan penerima manfaat tersebut bisa hidup lebih layak dan tidak bergantung kepada tetangga untuk menikmati listrik melalui sambungan yang tidak resmi.
“Melalui program ini, kami berharap susut jaringan dari sambungan ilegal melalui penarikan kabel ke tetangga dapat berkurang. Perlu diketahui, sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya,” ujar Nugroho dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Rabu (25/9/2024).
Nugroho menerangkan pada 2024, penerima manfaat Program BPBL di Jawa Barat telah ditetapkan sebanyak 23.518 rumah tangga. Ke depan akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan target sebesar 25.900 rumah tangga. "BPBL telah dijalankan sejak tahun 2022, hingga tahun 2024 ini ditargetkan total target penerima program BPBL sebanyak 150.000 rumah tangga se-Indonesia," tuturnya, menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyampaikan pentingnya akses listrik bagi masyarakat, dan akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat.
"Ketika rumah belum ada listrik dan sudah ada listrik, beda sekali. Orang jadi semangat dan kegiatan lebih produktif karena ada listrik. Kami harap program ini dapat berkelanjutan, semoga di tahun-tahun mendatang jumlah penerimanya lebih banyak dan didistribusikan kepada mereka yang berhak," ujar Eddy.
Senior Manajer Keuangan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat Herry Ristiawan menegaskan komitmen PLN dalam mendukung program ini. "Program BPBL ini menjadi bukti komitmen PLN untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu dan listrik untuk kehidupan yang lebih baik," kata Herry.
Salah seorang warga Desa Cibodas penerima BPBL adalah Nurhasanuddin (36 tahun). Ia merasa mendapat manfaat yang sangat besar dari program BPBL. Sebelumnya ia menyalur listrik dari rumah orang tuanya.
“Dulu sering tidak kuat listriknya, tiba-tiba mati. Ada bantuan (BPBL) ini alhamdulillah, senang karena bisa menggunakan KWh meter sendiri. Dulu bisa 200 ribu per bulan karena dipakai bareng-bareng, kalau sekarang pakai token subsidi 50 ribu bisa buat sebulan. Bisa atur pemakaian sendiri,” ujarnya.