Selasa 24 Oct 2017 16:37 WIB

Sri Mulyani Sebut Infrastruktur Bukan Kemewahan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Satya Festyiani
Sri Mulyani, Menteri Keuangan.
Foto: Republika.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, pembangunan infrastruktur adalah sebuah keniscayaan. Sebagai negara dengan geografi kepulauan dan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, kebutuhan infrastruktur di Indonesia dinilai sudah mendesak.

"Infrastruktur bukan kemewahan. Infrastruktur bukan hobi. Infrastruktur adalah suatu kebutuhan untuk membuat manusia hidup bermartabat," ujar Sri Mulyani dalam seminar perayaan Hari Oeang ke-71 di Jakarta, Selasa (24/10).

Sri mengaku, Indonesia masih tergolong dalam negara berkembang yang memiliki kesenjangan infrastruktur di bawah rata-rata negara berkembang lainnya. Meski begitu, Sri mengaku, tujuan pembangunan oleh pemerintah bukan hanya untuk menutup kesenjangan tersebut melainkan karena kesadaran fungsi penting infrastruktur dalam kehidupan manusia.

Ia mencontohkan, hampir seluruh masyarakat akan memulai aktivitas di pagi hari dengan menggunakan kamar kecil. Artinya, dibutuhkan infrastruktur berupa sanitasi dan air bersih.

Sri mengaku, kebutuhan itu masih menjadi masalah mengingat ada masyarakat Indonesia yang belum menikmati layanan sanitasi, air bersih, dan listrik.

Selain itu, Presiden Joko Widodo telah menyerukan pembangunan dari pinggiran. Hal itu, kata Sri, sangat penting untuk mempersatukan masyarakat secara ekonomi.

"Jadi sekali lagi, infrastruktur itu bukan kemewahan. Ini adalah kebutuhan kita untuk menjaga NKRI tidak hanya secara politik, hukum, tapi juga secara ekonomi dan sosial," kata Sri. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement