Senin 16 Oct 2017 16:31 WIB

Tahun Depan, Pemerintah Prioritaskan Pembangunan PLTU

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
PLTU
PLTU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan memprioritaskan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, PLTU akan diutamakan karena proses konstruksinya sampai bisa menghasilkan listrik lebih lama dibanding pembangkit model lain.

Untuk membangun PLTU, dibutuhkan waktu empat hingga lima tahun. Sementara, untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) hanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan.

"Yang waktunya lama, didahulukan. Makanya di RUPTL nanti, yang butuh waktu lama 3-4 tahun mungkin diprioritaskan," kata Andy, di Hotel Kempinski Jakarta, Senin (16/10).

Menurutnya, hal yang sama juga akan diterapkan pada penambahan kapasitas pembangkit yang bersumber dari energi bersih. "Mana yang paling minimal, air misalnya. Ini jalanin dulu. (Misalnya) batubara, ini yang didahulukan dulu," kata Andy.

Kendati begitu, ia masih belum mau mengungkap seperti apa fokus pemerintah dalam RUPTL 2018-2027 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement