Rabu 20 Nov 2019 14:47 WIB

Indonesia dan Jerman Kembangkan Energi Terbarukan

Proyek energi terbarukan akan dikembangkan di seribu pulau di Indonesia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Energi Terbarukan - Lampung
Energi Terbarukan - Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft for Internationale Zumsammenarbeit (GIZ) GmbH mengembangkan proyek listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Proyek ini rencananya akan mengembangkan EBT di seribu pulau di Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Dirjen EBTKE) FX Sutijastoto mengatakan, kerja sama ini sangat bagus untuk rencana pemerintah dalam mendorong pengurangan gas emisi dan juga efek rumah kaca. Disis lain, kata Toto, dengan program ini bisa memenuhi target elektrifikasi pemerintah untuk bisa mencapai 100 persen.

Baca Juga

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk turunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Paris Agreement. Pemerintah juga punya pekerjaan rumah (PR) akses listrik di semua wilayah Indonesia," ujar Toto di Hotel Shangri La, Rabu (20/11).

Menggaet Jerman sebagai pengembang bersama proyek EBT ini, kata Toto bisa membantu Indonesia untuk bisa memenuhi target elektrifikasi yang memang penuh tantangan. Apalagi, untuk sektor EBT, kata dia tiap wilayah mempunyai tantangan dan nilai investasi yang tak kecil.

"Tantangan EBT itu dari sisi teknis ekonomi hingga keberlanjutan. Jadi kerja sama ini jadi rekomendasi bagi para pemangku kepentungan. Semoga memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jerman," ujar Toto.

Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Peter Schoof mengatakan, di negara mana pun upaya mengalihkan penggunaan energi fosil ke sumber energi yang bersih adalah adalah pekerjaan yang sangat berat, dan membutuhkan pengetahuan dan pembiayaan yang tidak kecil. Namun Indonesia tidak sendirian dalam hal ini, karena komunitas internasional, termasuk Jerman, siap mendukung, bila diperlukan.

"Melihat sektor swasta siap untuk berinvestasi merupakan hal yang sangat menggembirakan. lni membuktikan bahwa transisi energi bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang besar bagi Indonesia dan perekonomiannya," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Program Energi untuk lndonesia/ASEAN (GIZ) Rudolf Rauch mengatakan, memang dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) Pemerintah tak bisa bergerak sendirian. Perlu peran swasta yang menurutnya memainkan peranan yang sangat penting.

“Sektor swasta turut memainkan peran penting dalam mengembangkan energi terbarukan. Perusahaan di seluruh dunia pun semakin banyak yang berkomitmen untuk going green dengan menggunakan energi terbarukan untuk pasokan listrik mereka bahkan hingga 100 persen, atau yang disebut perusahaan RE100,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement