Sabtu 14 Oct 2017 00:02 WIB

Stok Beras Nasional Aman Sampai Mei 2018

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
 Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pidato pada acara panen padi di lahan rawa lebak, di Desa Pelabuhan Dalam Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (12/10).
Foto: Republika/Maspril Aries
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pidato pada acara panen padi di lahan rawa lebak, di Desa Pelabuhan Dalam Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin stok beras nasional yang saat ini ada di gudang Bulog aman sampai 2018. “Stok beras yang ada saat ini aman untuk memenuhi kebutuhan sampai tujuh bulan ke depan atau sampai Mei 2018,” katanya, Jumat (13/10).

Menteri Pertanian berada di Sumatera Selatan (Sumsel) sejak Kamis (12/10) menghadiri panen padi rawa lebak di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Dia kemudian ikut menghadiri peremajaan tanaman kelapa sawit warga Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) bersama Presiden Joko Widodo. Dia menjelaskan bahwa stok beras di Bulog saat ini sebanyak 1,52 juta ton.

“Sekarang sudah bulan Oktober, sudah mulai musim hujan, berarti Oktober, November, Desember dan Januari 2018 sudah panen lagi. Artinya tinggal dua bulan lebih menjelang panen, sedangkan stok kita cukup untuk tujuh bulan ke depan atau sampai Mei 218. Pada Januari 2018 kita sudah panen lagi, artinya stok kita aman,” kata Amran.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menceritakan hasil kunjungan ke pasar memantau stok beras. “Kami melihat langsung ke pasar bersama Menteri Perdagangan dan Gubernur DKI Jakarta. Ditemukan, adanya pasokan beras yang melimpah di Cipinang, dua kali lipat dari pasokan hari biasanya yaitu 53 ribu ton. Jadi Insya Allah stok kita aman, masyarakat tidak perlu khawatir,”  ujarnya.

Selain mempersiapkan stok beras, pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mengupayakan peningkatan produksi gabah di seluruh Indonesia antara lain melalui pemberian bibit unggul dan penataan air serta pengoptimalan produksi gabah di lahan yang kurang produktif masih luas.

Salah satunya seperti dilakukan di Sumatera Selatan (Sumsel) Sumsel. Menurut Amran, Kementerian Pertanian mengoptimalkan potensi lahan rawa lebak sebagai areal persawahan yang luasnya mencapai 500 ribu hektar. “Pemerintah akan meningkatkan pemanfaatan lahan rawa lebak di Sumsel dengan luasnya mencapai 483 ribu hektar,” katanya.

Menteri Amran Sulaiman menjelaskan, di Indonesia lahan rawa lebak atau pasang surut potensinya 20 juta hektar. “Ini luar biasa tapi tidur. Lahannya tidur, petani tidur semua tidur pendapatan tidak ada,” ujarnya.

Ke depan pemerintah menurut Amran Sulaiman, akan mengoptimalkan tanah tadah hujan dan lahan pasang surut yang potensi sekitar 20 juta hektar. “Bertanam padi di lahan rawa lebak sekarang ini hasilnya bisa tiga kali panen. Ini luar biasa, lahan rawa lebak seluas 483 ribu hektar di Sumsel harus dilanjutkan,” kata Amran Sulaiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement