Kamis 12 Oct 2017 15:47 WIB

PLN Sebut Konsumsi Listrik Catat Rekor Kenaikan Tertinggi

Red: Nur Aini
  Dua petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang menyelesaikan jaringan kabel listrik di wilayah Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (15/8) lalu.
Foto: Republika/Rakhmat Hadi Sucipto
Dua petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang menyelesaikan jaringan kabel listrik di wilayah Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (15/8) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik terus mengalami kenaikan yang ditandai peningkatan saat beban puncak listrik.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan beban puncak listrik di sistem interkoneksi Jawa dan Bali mencetak rekor baru yakni 25.665 MW. "Rekor baru beban puncak sistem listrik Jawa-Bali sebesar 25.665 MW ini terjadi pada 11 Oktober 2017 pukul 18.00 WIB," katanya dalam rilis di Jakarta, Kamis (12/10).

Menurut dia, pecahnya rekor beban puncak listrik di interkoneksi Jawa-Bali tersebut hanya berjarak lima hari dari rekor sebelumnya, yakni 25.414 MW yang terjadi pada 6 Oktober 2017 pukul 18.00 WIB.

Made menyatakan bahwa naiknya beban puncak ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi listrik pelanggan PLN. "Ini pertanda baik. Ketersediaan listrik yang dipasok PLN mampu diserap dengan baik dan terus bertambah dari hari ke hari oleh pelanggan PLN," ujarnya.

Made menjelaskan indikasi tumbuhnya konsumsi listrik juga dapat terlihat pada beban puncak pemakaian listrik pada waktu siang hari. Pada 11 Oktober 2017, beban puncak pada siang hari juga mencetak rekor baru yakni sebesar 24.904 MW yang terjadi pada pukul 13.30 WIB.

Beban puncak pada siang hari sebelumnya terjadi pada 6 Oktober pukul 14.00 WIB sebesar 24.760 MW. "Saat ini, daya mampu sistem Jawa-Bali memang surplus. Meski begitu, PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan pasokan listrik ke depan dengan membangun pembangkit, jaringan transmisi, dan gardu induk," ujar Made.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement