REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- Perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah menjadi momen spesial bagi warga di sembilan desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Tak hanya merayakan kemenangan di hari nan suci, kini ribuan warga bersukacita atas kehadiran listrik PLN di desanya.
Werry Iswanto, Kepala Desa Long Puak, Kalimantan Utara bersyukur setelah cahaya lampu PLN menjangkau desanya. Menurutnya, hadirnya listrik 24 jam penuh di wilayahnya akan memberikan manfaat positif bagi aktivitas masyarakat sehari-hari.
"Terima kasih PLN. Kini anak-anak saya bisa belajar dengan terang setiap malam dan saya dapat bekerja lebih tenang. Dengan adanya listrik PLN ini pasti dapat membantu perekonomian saya dan warga desa yang lain," ujar Werry sumringah.
Cerita bahagia seperti Werry bukan hanya dialami warga desa di dua provinsi di Kalimantan ini, juga dirasakan Adriansyah Sulaiman, Bupati Kutai Timur.
Dirinya merasa terharu dan menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah memberikan penerangan di wilayahnya. Sebelumnya, pihaknya hanya mengandalkan pembangkit listrik desa dengan keterbatasan biaya dan durasi nyala.
"Kecamatan Sandaran itu salah satu kecamatan yang memang sangat membutuhkan listrik. Mereka hanya mengandalkan listrik desa, itu pun kalau mereka punya minyak yang akan nyala, kalau tidak, maka juga tidak akan nyala,’’ katanya, dikutip Jumat (11/4/2025).
Penyalaan (listrik PLN) ini sangat dinanti-nantikan masyarakat. ‘’Oleh karenanya, mewakili masyarakat Kecamatan Sandaran, khususnya di Desa Manubar Dalam dan Desa Manubar, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN," ungkap Adriansyah.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menegaskan komitmen PLN untuk mewujudkan keadilan energi di seantero Indonesia, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Listrik adalah kebutuhan primer seluruh masyarakat. Melalui upaya ini, kami mendukung Pemerintah dalam memastikan pemerataan listrik sebagai wujud nyata sila kelima Pancasila,” ungkap Adi.
PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan, berupa jaringan listrik tegangan menengah (JTM) sepanjang 117,5 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 50,58 kms yang memungkinkan sekitar 275 keluarga di sembilan desa menikmati listrik PLN.
Kesembilan desa tersebut adalah Desa Manubar dan Desa Manubar Dalam di Kalimantan Timur serta Desa Pa Raye, Desa Long Mangan, Desa Buduk Kubul, Desa Pamulak, Desa Long Puak, Desa Painan, dan Desa Long Kabid di Kalimantan Utara.
General Manager PLN UID Kaltimra, Maria G I Gunawan menyampaikan, keberhasilan PLN menghadirkan listrik di sembilan desa tersebut tidak lepas dari hasil kolaborasi yang baik antara PLN dengan pemerintah daerah (pemda).
“Ini wujud nyata komitmen kami untuk menghadirkan energi berkeadilan. Dengan berkolaborasi bersama stakeholders, kami akan terus berupaya menghadirkan listrik hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah perbatasan," jelas Maria.
Pihaknya berharap dengan adanya listrik PLN, masyarakat dapat merasakan manfaat yang lebih besar. Sementara bagi masyarakat di sembilan desa tersebut, hadirnya listrik tentunya membawa harapan baru.
Tak hanya mendukung aktivitas sehari-hari, tetapi juga membuka peluang ekonomi, pendidikan, dan sosial yang lebih baik.
“Semoga momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah menjadi semakin hangat dan bermakna dengan hadirnya listrik. Ke depan, kami berharap listrik ini dapat menjadi pendorong kemajuan masyarakat di wilayah ini,” pungkas Maria.
Idul Fitri kali ini benar-benar istimewa bagi sembilan desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Bukan hanya tentang perayaan, cahaya listrik yang hadir ini diharapkan memberikan keberkahan dan awal mula mimpi baru bagi seluruh masyarakat.