Kamis 07 Sep 2017 12:23 WIB

Kioson Jadi Perusahaan E-Commerce Pertama yang Lakukan IPO

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
ecommerce
ecommerce

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan e-commerce online- to-offline (O2O) PT Kioson Komersial Indonesia, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Rencananya, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau setara 23,07 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Dengan begitu, Kioson akan menjadi perusahaan rintisan (startup) pertama yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia. Perseroan pun sudah menggelar due diligence meeting dan public expose. Pada IPO ini, Kioson juga telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Co-Founder Kioson Jasin Halim menjelaskan, perseroan menawarkan saham di harga Rp 280 sampai Rp 300 per saham ke pasar. Dengan harga tersebut, maka perseroan bisa mengantongi dana segar sebanyak Rp 42 miliar hingga Rp 45 miliar.

Secara bersamaan, Kioson turut menerbitkan Waran Seri I,  sebanyak 150 juta yang menyertai saham baru Kioson atau sebanyak-banyaknya 30 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh untuk diberikan secara gratis. Pemberian itu sebagai insentif bagi para pemegang saham. 

"Melalui IPO, mudah-mudahan ini menjadi inspirasi buat startup lain," kata Jasin di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Kamis, (7/9).

Menurutnya, IPO merupakan alternatif pula untuk mengembangkan perusahaan. Ia menambahkan, sekitar 75,76 persen dana hasil IPO akan digunakan Kioson untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. "Sisanya untuk modal kerja," ujar Jasin. 

Akuisisi ini, diyakininya, akan memperkuat struktur sekaligus menambah portofolio Perseroan. Dengan begitu nantinya memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan perseroan. 

Sebagai informasi, sampai April 2017, Kioson telah memiliki lebih dari 15 ribu mitra kios yang tersebar di 384 kota di Indonesia. Mayoritas kios berada di kota lapis kedua. Kioson menargetkan peningkatan mitra kios mencapai 100 persen hingga akhir 2017. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 April 2017, omset Kioson sudah mencapai Rp 25,9 miliar. Dengan total aset mencapai Rp 44,77 miliar atau naik sebesar 25,29 persen bila dibandingkan asetnya per 31 Desember 2016. 

Untuk melaksanakan IPO, Kioson menggunakan laporan keuangan buku April. Maka ditargetkan, bisa tercatat di bursa efek pada 3 Oktober 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement