Selasa 05 Sep 2017 13:50 WIB

Kementan Prioritaskan Subsidi untuk Sektor Beras

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Petani menuntun kuda yang mengangkut padi hasil panennya di Persawahan Samata Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (6/7).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani menuntun kuda yang mengangkut padi hasil panennya di Persawahan Samata Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian memprioritaskan subsidi untuk sektor beras. Keterbatasan anggaran membuat pemberian subsidi tidak bisa menjangkau seluruh komoditas pertanian.

Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono mengatakan, komoditas sektor lain terpaksa tidak maksimal menerima subsidi pupuk dan bibit meski juga sangat membutuhkan. Namun, ia mengaku Kementan terus berupaya mempertahankan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani.

Subsidi Kementan disalurkan pada pupuk dan benih. Sedangkan anggaran tiga tahun ini diakuinya tidak terlalu meningkat, bahkan pada 2016 terjadi penurunan jumlah subsidi. "Jadi kita katakanlah subsidi masih relatif flat. Yang meningkat itu effort program kita," ujar dia di gedung Kementan, Selasa (5/9).

Sebagai contoh, untuk kebutuhan pupuk dalam upaya peningkatan produksi pangan adalah 11,5 juta ton. Sedangkan anggaran subsidi Kementan untuk pupuk hanya bisa untuk 9,5 juta ton. "Jadi sebetulnya masih kurang dari kebutuhan yang ada," ujar dia. Untuk itu, pihaknya pun membuat skala prioritas, yakni sektor beras.

Dia mengungkapkan sekitar 56 juta orang bergantung pada produksi beras. Secara menyeluruh ada 100 juta orang yang masih bertahan di sektor beras sehingga perlu dijaga. "Jangan sampai ruang ini menjadi tidak bergerak dalam kepentingan target nasional dan jangan sampai terganggu akibat ulah pemodal besar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement