REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana (Ditjen PSP) telah melajukan beberapa upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi program subsidi pupuk. Subsisdi pupuk sampai dengan saat ini masih dilakukan melalui produsen pupuk, dalam hal ini PT Pupuk Indonesia, yanga secara operasional dilakukan oleh anak perusahaannya.
“Walaupun demikian, pada saat ini reformasi pupuk subsidi juga sedang dijalankan,” kata Direktur Pupuk dan Pestisida pada Ditjen PSP Kementan Muhrizar Sarwani melalui rilis yang diterima Republika, Jumat (9/12).
Muhrizar melanjutkan, reformasi pupuk subsidi dilakukan dengan berbagai langkah. Pertama, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan bersama kelompok kerja (pokja) pupuk, termasuk Kementan, saat ini sedang melakukan kajian subsidi pupuk langsung di beberapa daerah. Kedua, Kementan sedang melakukan pembenahan (update) terhadap Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) agar tepat sasaran. Saat ini, 500 ribu kelompok tani atau hampir 15 juta petani terdaftar dan tercatat di database Kementan.
“Data tersebut akan digunakan sebagai target sasaran penyaluran pupuk bersubsidi,” ujar Muhrizar.
Ketiga, kata Muhrizar, pihak perbankan, dalam hal ini BRI, BNI, dan juga Bank Lampung memfasilitasi penebusan pupuk bersubsidi agar tepat sasaran melalui penggunaan Kartu Tani. BRI juga sudah dan sedang melakukan uji coba di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bank Lampung pun memfasilitasi penebusan pupuk bersubsidi di Lampung bagian selatan.
Keempat, Kementan dan PT Pupuk Indonesia melakukan kerja sama dengan TNI AD dalam melakukan pengawsan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. “Ini sangat efektif karena dampaknya adalah menurunnya temuan penyelewengan sampai 55 persen maupun laporan yang dikirimkan melalui sms center,” kata Muhrizar.
Kelima, PT Pupuk Indonesia sudah menyiapkan sistem monitoring penyaluran pupuk sampai dengan level kios pupuk sehingga stok maupun penyaluran pupuk dapat dipantau real time agar penyelewengan dapat diminimalkan.