REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa penyelenggaraan International Conference dan Call for Paper (ICCAP) dinilai mampu memperkuat jaringan antara pemerintah, akademisi dan pelaku bisnis khususnya di sektor perdagangan.
Dalam sambutannya, Enggartiasto mengatakan bahwa dalam uapaya memperkuat jaringan perdagangan tersebut, pihaknya akan fokus untuk menumbuhkan paradigma baru tata kelola perdagangan baik di dalam maupun luar negeri.
"Paradigma baru tata kelola perdagangan dalam negeri antara lain berfokus pada efisiensi logistik, peningkatan peran usahamikro, kecil, dan menengah, serta pemanfaatan teknologi informasi," kata Enggartiasto, di Jakarta, Selasa (5/9).
Enggartiasto mengatakan, untuk sektor perdagangan luar negeri akan fokus pada upaya mendobrak pasar ekspor nontradisional dan peningkatan peran kerja sama perdagangan internasional.
Dalam konferensi pertama tersebut, ICCAP 2017 akan membahas tata kelola perdagangan untuk mendongkrak efisiensi logistik coba diupayakan pemerintah melalui pengembangan infrastruktur dan konektivitas dengan tol laut, pelabuhan laut baru, perbaikan fasilitas logistik, pengembangan kawasan ekonomi khusus, serta pengembangan industri perkapalan.
Sedangkan untuk memperlancar distribusi komoditas ekspor unggulan dan potensial daerah, serta distribusi bahan pokok dan barang penting, pemerintah juga telah mengoperasikan Gerai Maritim dan Pusat Distribusi Regional.
Upaya lain adalah pengembangan Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk meningkatkan efisiensi logistik sekaligus menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Pasifik.
Terkait peningkatan peran UMKM, Kemendag telah memasukkan hal tersebut dalam Rencana Strategis Tahun 2015-2019. Agar UMKM dapat masuk ke dalam Global Value Chain (GVC). Kemendag melalui Indonesian Design Development Center (IDDC) sejak 2016 telah menyediakan fasilitas dukungan desain bagi pelaku usaha pemula maupun di daerah.
"Upaya ini dilakukan supaya produk-produk lokal mampu memenuhi spesifikasi pembeli dan bersaing di pasar global," ujar Enggartiasto.
Enggartiasto menambahkan, sedangkan untuk pemanfaatan teknologi informasi, pemerintah berkomitmen membangun pranata dan ekosistem kegiatan perdagangan masyarakat secara elektronik untuk mendorong perluasan dan efisiensi bisnis melalui penetapan Peta Jalan E-Commerce.
"ICCAP ini adalah forum ilmiah sekaligus strategis yang dihadiri pembicara dan peserta dari berbagai latar belakang yang berasal dari Australia, Jepang, Singapura, dan beberapa provinsi di Indonesia sehingga dapat memperkuat jaringan antara pemerintah, akademisi, peneliti, serta pelaku bisnis di sektor perdagangan," ujar Enggartiasto.
ICCAP 2017 diselenggarakan atas kerja sama dengan Australia Indonesia Partnership for Economic Government (AIPEG), Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, dan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia.