Jumat 01 Sep 2017 18:17 WIB

BI Berharap Gangguan Sistem Keuangan Segera Diatasi

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berharap pemulihan gangguan sistem keuangan dan perbankan akibat anomali satelit Telkom 1 dapat selesai tepat waktu pada 10 September 2017 sesuai perkiraan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan perbankan harus memilki rencana keberlangsungan bisnis seperti memiliki jaringan alternatif selain jaringan utama sebagai bentuk kehati-hatian agar layanan kepada masyarakat tidak terganggu.

"Semua harus mempersiapkan diri menggunakan jaringan alternatif. Kalau dalam bisnis ada continuity plan yang menjamin bahwa jangan sampai pelayanan masyarakat terganggu karena masalah itu. Kami harapkan tanggal 10 September ini sudah diselesaikan," kata Agus di lingkungan Gedung Bank Indonesia Jakarta, Jumat (1/9).

Adapun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai operator satelit menyatakan akan mempercepat pemulihan layanan satelit Telkom 1 dengan melakukan migrasi ke satelit Telkom 2 dan Telkom 3S dengan perkiraan selesai pada 10 September 2017. Agus mengatakan belum mendapatkan laporan terbaru terkait jumlah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang sudah diperbaiki maupun yang masih mengalami gangguan. Namun, upaya pemulihan sejumlah jaringan mesin ATM terus dilakukan.

"Saya belum dapat laporan terakhir tetapi setiap hari diperkirakan paling tidak sudah ada 1.000 ATM yang sudah dikonversi disiapkan. Kalau kantor kas ada beberapa yang terganggu, ke depannya hampir semua sudah bisa dihidupkan kembali," ungkapnya.

Menurut dia, selain bank besar BUKU 4, sejumlah bank kecil juga terdampak akibat krisis satelit ini. Namun, dia menilai interkoneksi antar-ATM yang telah terbangun dapat memberikan kemudahan bagi nasabah yang terdampak gangguan tersebut. BI pun berjanji akan terus memantau perkembangan pemulihan gangguan ini dan terus berkoordinasi dengan perbankan maupun lembaga-lembaga terkait.

Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat, BI terus mendukung ketersediaan uang tunai di perbankan dan memastikan sistem transfer di perbankan berjalan normal. Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) masih berjalan dengan normal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement