Rabu 23 Aug 2017 02:08 WIB

Suku Bunga Acuan Turun, BI Berharap Kuatkan Stabilitas

Rep: rahayu subekti/ Red: Budi Raharjo
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (22/8).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menuturkan turunnya suku bunga acuan diharapkan bisa memperkuat stabilitas sistem keuangan. BI menetapkan suku bunga acuan Indonesia turun 25 basis poin dari 4,75 persen menjadi 4,50 persen.

Dia mengatakan BI juga akan memperkuat kebijakan lainnya setelah ketetapan tersebut. "Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," kata Agus Selasa (22/8) malam.

Dia menambahkan penurunan suku bunga acuan tersebut juga akan diikuti dengan penurunan suku bunga instrumen moneter lainnya. Kebijakan penurunan suku bunga tersebut ia pastikan konsisten dengan adanya ruang pelonggaran kebijakan moneter dengan rendahnya realisasi.

Agus mengatakan BI memperkirakan inflasi 2017 dan 2018 di dalam kisaran sasaran yang ditetapkan. "Begitu juga dengan terkendalinya defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman," ungkapnya.

Agus memastikan risiko eksternal terkait dengan rencana kenaikan Fed Funds Rate (FFR) dan normalisasi neraca bank sentral AS juga mereda. Sehingga, lanjut dia, perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri Indonesia tetap menarik.

Selain suku bunga acuan, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility turun 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Begitu juga dengan Lending Facility turun 25 basis poim menjadi 5,25 persen dan semuanya berlaku efektif besok (23/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement